Kemenpar latih para pelaku UMKM di Labuan Bajo

id umkm

Kemenpar latih para pelaku UMKM di Labuan Bajo

Seorang peserta UMKM di Labuan Bajo sedang belajar memotret barang dagangannya agar terlihat menarik oleh para netizen. (ANTARA FOTO/HO-Kemenpar)

Kementerian Pariwisata melatih sekitar 40 pelaku UMKM di Labuan Bajo, guna meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan wisata tersebut.
Kupang (ANTARA) - Kementerian Pariwisata melatih sekitar 40 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, guna meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan wisata tersebut.

Kepala Sub Bidang Kemitraan Usaha Masyarakat Kemenpar Rulyta Marsuri Rachmaesa dalam rilis yang diterima ANTARA Kupang, Jumat (11/10), mengatakan bahwa pelatihan itu dilaksanakan untuk mendorong terciptanya peningkatan jumlah usaha untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Labuan Bajo merupakan kota destinasi wisata super prioritas pariwisata unggulan, nah pelatihan ini bertujuan agar pelaku UMKM di daerah ini bisa lebih banyak berkreasi," katanya.

Dalam pelatihan selama dua hari itu para peserta dilatih tentang cara mempresentasikan produk, branding, serta teknik digital marketing.

Selain itu juga setiap peserta diajarkan membuat kemasan yang menarik dan teknik pengambilan gambar yang baik untuk diunggah di media digital.

Baca juga: BI NTT dorong UMKM bertransaksi secara online
Baca juga: Bank Indonesia kembangkan UMKM sebagai wisata penyangga di NTT


"Kami harapkan kegiatan ini bisa membangkitkan giat usaha serta bermanfaat bagi puluhan orang perwakilan usaha dan khususnya masyarakat di Labuan Bajo," tambah Rachmaesa.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat, Agustinus Rinus ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Jumat (11/10), mengatakan menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan itu.

"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi sekaligus mendorong para pelaku usaha mikro kecil dan menengah untuk giat dalam mempromosikan hasil karya mereka kepada dunia luar," katanya,

Apalagi saat ini, Indonesia sedang gencar mempromosikan sistem informasi digital 4.0 dan sebagai daerah destinasi unggulan pariwisata, Labuan bajo harus bisa memanfaatkannya dengan baik.

”Kami sedang berjuang, agar pajak dari rumah makan, restoran serta kapal-kapal yang berlabuh menjadi pendapatan bagi pemerintah daerah, sehingga dapat dilakukan percepatan pembangunan di Labuan Bajo," kata Gusti Rinus.

Baca juga: Fasilitas centra UMKM harus diperbanyak
Baca juga: BI NTT perluas akses pasar UMKM