Kupang (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Nusa Tenggara Timur, Selasa (12/11), melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar di Kota Kupang, pelabuhan serta Gudang Bulog NTT untuk memantau harga serta ketersediaan kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan.
Sidak tersebut dipimpin oleh Kepala Biro Ekonomi Setda NTT Jusuf Lery Rupidara yang didampingi oleh perwakilan dari Bank Indonesia yakni Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi/Deputi Perwakilan BI NTT Rut W Eka Trisilowati, pihak Bulog NTT, Satgas Pangan serta tim terkait.
Sidak mulai dilakukan di Pasar Kasih Naikoten dengan memantau harga kebutuhan pokok seperti telur, daging ayam, cabai berbagai jenis serta kebutuhan pokok lainnya yang dapat menimbulkan inflasi bagi daerah itu menjelang hari raya.
Dari Pasar Naikoten, tim kemudian bertolak ke Pasar Oeba untuk memantau harga kebutuhan pokok di daerah itu guna memastikan bahwa harga kebutuhan pokok stabil.
"Secara umum semua stabil tidak ada kenaikan yang signifikan, walaupun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan seperti bawang merah demikian juga di Oeba," katanya.
Baca juga: Stok beras untuk NTT masih aman
Baca juga: 2.800 ton beras dukung program BPNT di NTT
Iapun mengatakan bahwa selain di dua pasar itu, TPID juga memantau kesiapan Pelindo III Kupang berkaitan dengan bongkar muat di pelabuhan itu menjelang perayaan hari besar keagamaan.
"Kita ingin agar pihak Pelindo bisa lebih cepat dalam hal proses bongkar muat barang di pelabuhan ini, mengingat saat hari besar keagamaan permintaan agar barang-barang kebutuhan itu meningkat," tutur dia.
Namun menurut dia, dari apa yang disampaikan oleh pihak Pelindo III, proses bongkar barang-barang dari luar NTT di pelabuhan itu tak menemui kendala, hanya saja produk daerah NTT yang dimuat itu yang menjadi masalah karena NTT masih minim dengan komoditas lokal.
Usai dari Pelindo III, tim kemudian bertolak ke Gudang Bulog NTT untuk memantau kesiapan beras di Bulog dalam rangka menyambut hari besar keagamaan.
"Kami juga sudah meninjau gudang Bulog NTT, dan menurut laporan dari Kepala Bulog, stok saat ini masih bisa bertahan hingga 10 bulan ke depan," tambah dia.
Pemprov NTT pun berharap agar kestabilan harga kebutuhan pokok dan ketersediaan kebutuhan pokok bisa terus bertahan hingga selesai Natal dan Tahun Baru 2020 sehingga masyarakat tak mengeluh karena kenaikan harga kebutuhan pokok di provinsi berbasis kepulauan itu.
Baca juga: 70 ton beras untuk petani gagal panen di Kabupaten Kupang
Baca juga: Stok beras melimpah setelah bansos rastra dihentikan