Kupang (Antara NTT) - Menristek dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir mengkampanyekan penggunaan baju pelampung (life jacket) bagi para wisatawan selama dalam pelayaran dari Labuan Bajo menuju Taman Nasional Komodo, Minggu
Kepala Syahbandar Labuan Bajo di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur Usman Husin ketika dihubungi Antara dari Kupang, Minggu, membenarkannya dan mengatakan kampanye penggunaan baju pelampung bagi wisatawan semakin gencar dilakukan.
"Pak Menteri (Menristek dan Pendidikan Tinggi) telah mengkampanyekan hal tersebut untuk mengantisipasi kecelakaan laut ketika wisatawan berkunjung di obyek wisata di Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo," katanya.
Ia mengatakan Kesyahbandaran Labuan Bajo terus mengkampanyekan penggunaan baju pelampung kepada setiap wisatawan yang hendak bepergian ke pulau-pulau di sekitar Labuan Bajo.
"Penggunaan baju pelampung tidak hanya berlaku bagi wisatawan, namun juga diberlakukan bagi siapa pun, termasuk di antaranya pejabat seperti yang dilakukan Menristek Dikti Mohammad Nasir," ujarnya.
"Saya salut terhadap Pak Menteri yang turut memakai baju pelampung dalam pelayaran menuju Pulau Komodo. Apa yang dilakukan pak Menteri itu merupakan bentuk kampanye tentang keselamatan pelayaran," kata Husin.
Menurut Husin, penggunaan baju pelampung dilakukan Menristek Dikti, Muhammad Nasir disaksikan puluhan wisatawan yang juga hendak menuju ke Pulau Komodo.
"Apa yang dilakukan pak Menteri ini secara tidak langsung untuk mendidik publik tentang ketataan terhadap keselamatan pelayaran dengan menggunakan baju pelampung saat dalam pelayaran," kata Husin.
Ia mengatakan, sejumlah pejabatan di Kabupaten Manggarai Barat juga ikut memakai baju pelampung saat dalam pelayaran bersama Menristek Dikti menuju Pulau Komodo.
"Ini sesuatu yang membanggakan karena penggunaan baju pelampung sangat penting dalam menjaga keselamatan saat terjadi cuaca buruk di sekitar Labuan Bajo dan sekitarnya," demikian Usman Husin.
Menristek Kampanye Penggunaan "Life Jacket"
Kampanye penggunaan baju pelampung bagi wisatawan semakin gencar dilakukan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.