Kupang (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur I Nyoman Ariawan Atmaja mengemukakan pihaknya akan melakukan edukasi bagi masyarakat di wilayah provinsi berbasis kepulaun ini untuk merawat uang Rupiah agar tidak mudah rusak.
“Kami sudah luncurkan Program NTT Peduli dan Sadar Rupiah sebelum akhir 2019 lalu dan lewat progam ini kami akan gencarkan edukasi bagi warga untuk menjaga uang Rupiah,” katanya di Kupang, Jumat (17/1).
Menurut dia, kesadaran masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan itu masih rendah dalam menjaga uang agar tetap layak.
Hal itu ditunjukkan dengan jumlah uang lusuh di NTT yang telah dimusnahkan BI pada 2019 lalu tercatat mencapai hingga Rp2,7 triliun.
Dia menjelaskan, pada 2019 lalu, upaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk merawat uang rupiah juga telah dilakukan lebih dari 50 kali.
Baca juga: Pemusnahan uang lusuh di NTT capai Rp2,7 triliun
Baca juga: Rendah kesadaran masyarakat NTT merawat uang rupiah
Namun, lanjut dia, edukasi seperti ini perlu terus digencarkan sehingga kesadaran masyarakat semakin meluas untuk menjaga uang.
Menurut dia, banyak uang yang cepat lusuh akibat kebiasaan masyarakat yang tidak menyimpan uang secara baik.
“Di pasar-pasar misalnya, para penjual ikan ketika habis memegang ikan dengan kondisi tangan masih basah terus langsung pegang uang dan diremas,” katanya.
“Ada juga disteples, lalu dicoret. Hal-hal seperti ini yang perlu kita berikan edukasi lagi kepada masyarakat agar memperlakukan uang dengan baik,” katanya.
Ariawan juga meminta peran media massa di daerah setempat untuk mengedukasi masyarakat melalui pemberitaan untuk menjaga uang rupiah sebagai bagian dari bentuk kecintaan pada NKRI.
“Pinsipnya kami terus mengimbau masyarakat agar bertransaksi dengan uang yang layak edar karena di sisi lain untuk pemusnahan juga tentunya membutuhkan biaya,” katanya.
Baca juga: Artikel - Menjaga kedaulatan NKRI dengan menukarkan uang lusuh
BI edukasi warga NTT rawat uang
“Kami sudah luncurkan Program NTT Peduli dan Sadar Rupiah sebelum akhir 2019 lalu dan lewat progam ini kami akan gencarkan edukasi bagi warga untuk menjaga uang Rupiah,” kata I Nyoman Ariawan Atmaja..