Pusat Penanganan Diabetes Melitus

id diabetes

Pusat Penanganan Diabetes Melitus

Wali Kota Kupang Jonas Salean

"Kami sedang merencanakan untuk membangun pusat penanganan penyakit diabetes di daerah ini," kata Jonas Salean.
Kupang (Antara NTT) - Pemerintah Kota Kupang segera membangun pusat penanganan penyakit diabetes melitus atau kencing manis, sebagai upaya penanganan salah satu penyakit yang tidak bisa disembuhkan dan menjadi penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung itu.

"Kami sedang merencanakan untuk membangun pusat penanganan penyakit diabetes di daerah ini, mengingat penyakit ini mulai menjadi salah satu yang mengkhawatirkan," kata Wali Kota Kupang Jonas Salean di Kupang, Senin, terkait penanganan penyakit diabetes.

Secara kelembagaan, Pemkot Kupang telah memiliki rumah sakit sendiri dengan peralatan dan tenaga medis yang mumpuni.

Namun sebagai pusat penanganan penyakit diabetes melitus, sebuah rumah sakit membutuhkan dokter ahli penyakit dalam, ahli gizi, laboratorium serta sejumlah peralatan pendukung.

Menurutnya, semua itu secara medis sudah ada di rumah sakit milik Pemkot Kupang yaitu RSUD SK Lerik. "Saya kira sudah layak kami bangun pusat penanganan penyakit diabetes itu di sini," katanya lagi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr Ari Wijana secara terpisah mengatakan, secara kelembagaan RSUD SK Lerik Kota Kupang sudah mampu menjadi salah satu pusat penanganan penyakit diabetes melituskarena dari aspek kesiapan sarana dan prasarana pendukung, rumah sakit yang didirikan untuk warga miskin itu sudah sangat layak.

"Rumah sakit itu sudah punya laboratorium, punya dokter ahli penyakit dalam, punya ahli patologinya. Tinggal dicari ahli gizinya yang sarjana," katanya lagi.

Di Kota Kupang, kata dia, baru ada satu rumah sakit yang khusus menangani penyakit diabetes, yaitu RS Kartini. 

Dia menambahkan, sebenarnya penanganan penyakit diabetes itu sudah dilakukan sejak pasien melakukan pemeriksaan pertama di puskesmas.

Pada layanan kesehatan tingkat pertama itu, Dinas Kesehatan Kota Kupang sudah menempatkan petugas medis terlatih untuk kepentingan penanganan warga berindikasi penyakit itu.

Para petugas dilatih khusus bisa mengetahui gejala penyakit yang masuk dalam kelompok penyakit kronis itu, selanjutnya mendata perkembangan penderita penyakit itu di wilayah kerja puskesmas setempat.

Setiap petugas akan melakukan pengukuran tekanan darah pada badan pasien, termasuk kadar gula dalam darah, melakukan survei dan obeservasi serta melakukan olahraga bersama pasien, memanfaatkan program penanganan penyakit kronis (Prolanis) yang menjadi program utama puskesmas, katanya lagi.