Bulog salurkan satu ton beras dukung penanggulangan COVID -19 di NTT

id Bulog NTT, perum,COVID-19,NTT,Kupang,Kota Kupang,polda ntt,dapur umum

Bulog salurkan satu ton beras dukung penanggulangan COVID -19 di NTT

Pemimpin Wilayah Perum Bulog NTT Taufan Akib (Kanan) menyerahkan secara simbolik satu karung beras kepada KApolda NTT Irjen Pol Hamidin di Kupang, Selasa (21/4). (ANTARA/Kornelis Kaha).

Kami bekerja sama dengan lembaga-lembaga, rumah-rumah ibadah menyiapkan pusat kebutuhan beras, jadi kalau ada yang minta beras kami siapkan.
Kupang (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) wilayah NTT mendukung penanggulangan COVID-19 di daerah itu dengan menyalurkan  satu ton beras kepada Polda NTT untuk membantu memenuhi kebutuhan di dapur lapangan TNI-Polri yang saat ini beroperasi pada Selasa-Kamis dalam sepekan.

"Kami salurkan satu ton beras Bulog untuk Polda NTT agar bisa digunakan di dapur lapangan ini," kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog NTT Taufan Akib kepada wartawan di Kupang, Selasa, (21/4).

Baca juga: Bulog NTT terus pantau pasokan bahan pokok bagi warga
Baca juga: Tambah stok, Bulog NTT segera datangkan 17.000 ton beras


Ia mengatakan bahwa walaupun jumlahnya hanya satu ton namun pihaknya akan membantu menambahkan jika memang masih dibutuhkan lagi oleh instansi-insdtansi yang ingin melakukan aksi-aksi sosial bagi warga terdampak COVID-19 di NTT.

Saat ini ujar dia, jika ada permintaan untuk pendistribusian beras, Perum Bulog selalu siap untuk mendistribusikan, karena memang hal itu demi memenuhi kebutuhan hidup banyak orang.

"Kami bekerja sama dengan lembaga-lembaga, rumah-rumah ibadah menyiapkan pusat kebutuhan beras, jadi kalau ada yang minta beras kami siapkan," tambah dia.

Untuk kebutuhan beras atau stok beras saat ini ujar dia masih bisa bertahan hingga enam bulan ke depan, belum lagi jika ada kiriman lagi dari pulau Jawa.

"Saat ini stok beras kita mencapai 31 ribu ton. Dan ini cukup untuk enam bulan ke depan, sehingga kami harapkan masyarakat jangan panik dengan berkurangnya beras," ujar dia.

Terkait kebutuhan lain, ujar dia, ada minyak goreng 90 ribu liter, kemudian juga ada terigu sebanyak tiga ton. Sementara itu stok untuk bawang merah dan putih saat ini masih dalam keadaan kosong, demikian juga dengan gula pasir.

Baca juga: Bintara polisi sumbang sebagian gaji pertama untuk tangani COVID-19
Baca juga: Polda NTT bagikan 100 paket sembako untuk nelayan di perairan Kupang


"Namun untuk gula pasir kami masih menunggu pengiriman, kemungkinan dalam waktu satu atau dua minggu ke depan," tambah dia.

Saat ini ujar dia kondisi gula pasir di pasaran juga sudah mulai kosong, karena memang distribusi dari pulau Jawa juga berkurang diakibatkan COVID-19.

Saat ini harga gula pasir di pasaran mencapai Rp18 ribu sampai Rp19 ribu per kilogram, sementara harga eceran tertinggi (HET) berada pada Rp12.500 per kilogram.

"Kami akan pantau terus, apalagi ini ini jelang bulan Ramadhan," tutur dia.