Distanbun Minta Petani Adonara Tanam Ulang

id Gagal Panen

 Distanbun  Minta Petani Adonara Tanam Ulang

Petani menunjukkan jagung yang gagal panen di area persawahan Srigading, Bantul. (Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah.)


Kupang, (Antara NTT) - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Nusa Tenggara Timur Yohanis Ruba Tay meminta para petani di Pulau Adonara, Flores Timur, menyiapkan lahan pertanian untuk menanam ulang.


"Kami segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk membantu petani menanam ulang saat musim hujan tiba," kata Yohanis Ruba Tay kepada Antara di Kupang, Kamis, (17/11).


Para petani di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terancam gagal panen pada musim tanam 2016/2017 karena kekeringan melanda wilayah itu.


Berdasarkan pantauan Antara di Adonara, tanaman jagung, ubi dan kacang-kacangan milik petani mulai dari Kecamatan Adonara, Adonara Barat, Adonara Tengah sampai ke Kecamatan Adonara bagian Timur, yang ditanam petani pada September lalu, mulai mengering karena selama lebih dari satu bulan terakhir ini tidak hujan.


"Pada September 2016 lalu, hujan turun berturut-turut selama hampir satu pekan. Saat itu petani mulai rame-rame menanam jagung, ubi dan kacang-kacangan. Jagung dan kacang-kacangan sudah tumbuh tetapi karena hujan sudah tidak turun lagi dan cuaca terlalu panas sehingga tanaman mulai layu dan mati," kata Kopong Doni, seorang petani di Pulau Adonara bagian Timur.


Dia mengatakan, sebagian besar bibit kacang-kacangan yang ditanami petani tidak tumbuh. Ada yang tumbuh tetapi mati karena terlalu panas.


Sementara Ama Thomas, seorang petani di bagian barat Pulau Adonara mengatakan, wilayah sekitar Kecamatan Adonara Barat sekali-sekali masih diguyur hujan tetapi berlangsung secara sporadis, sehingga tanaman yang tumbuhpun tidak subur.


Menurut dia, petani siap menanam kembali jika musim hujan baru akan terjadi pada akhir November, tetapi para petani sudah tidak punya bibit untuk ditanam.


"Mungkin ada petani yang masih memiliki bibit, tetapi sebagian besar petani sudah tidak punya bibit untuk menanam kembali," katanya.


Dia berharap, ada perhatian pemerintah daerah dalam membantu bibit agar petani bisa menanam kembali.


Yohanis Ruba Tay menambahkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan BMKG, prakiraan musim hujan baru berlangsung akhir November, tetapi sebagian besar petani sudah menanam pada saat musim pancaroba.


Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten agar dapat membantu petani untuk bisa menanam kembali, kata Yohanis Ruba Tay.