Kupang, (AntaraNTT) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyambut baik rencana sejumlah pebinis dari negara Belanda yang ingin melakukan investasi di provinsi berbasis kepulauan itu.
"Kami tentu sangat senang dan menyambut baik rencana itu. Kami justru mengharapkan agar para investor tidak hanya menanamkan modal di bidang pertanian, peternakan dan tekstil tetapi juga sektor lain," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Semuel Rebo kepada Antara di Kupang, Kamis.
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan rencana sejumlah pebisnis dari negara Belanda yang berkeinginan untuk menanamkan modalnya di NTT.
Juru Bicara Tim Konsorsium Belanda, Latif Gau mengatakan, para pengusaha Belanda ini tertarik dengan beberapa potensi di NTT seperti pertanian, peternakan, pengairan dan tekstil (batik motif NTT) yang dikembangkan riset Batik NTT di Lieden.
Latif Gau mengatakan, telah meminta Pemerintah Provinsi NTT melalui Gubernur NTT Frans Lebu Raya untuk mempersiapkan potensi-potensi investasi yang bisa dikembangkan di wilayah itu.
"Nanti ada delapan pengusaha Belanda yang kami ajak ke NTT. Jadi selain pertanian, peternakan, pengairan dan tekstil, mungkin saja ada potensi lain yang diminati pengusaha Belanda," katanya.
Dia berharap, bahan-bahan tentang potensi ekonomi di NTT bisa diperoleh sebelum para pengusaha ke NTT pada akhir tahun ini.
"Duta Besar Belanda berencana ke NTT dan Larantuka dengan mengajak delegasi binis. Mungkin nanti pada saat `ground breaking` Jembatan pancasila Palmerah pada tanggal 20 Desember 2017, tetapi bahan-bahan bisa kami peroleh sebelum mereka ke NTT," katanya.
Semuel Rebo mengatakan, Pemerintah NTT akan menawarkan juga potensi kelautan perikanan seperti industri pengolahan ikan karena potensi kelautan dan perikanan di daerah itu cukup menjanjikan.
Selain itu, sektor pariwisata berupa perhotelan, kerja sama paket wisata dan pengembangan-pengembangan kawasan-kawasan wisata, katanya menambahkan.
"Kami akan menyiapkan semua potensi yang bisa dikembangkan. Biar para pebisnislah yang menentukan mana yang terbaik," katanya menambahkan.