Sejumlah bakal calon kepala daerah di Sulsel terkonfimasi positif COVID-19

id Dua kandidat positif, terkonfimasi COVID-19, bakal calon kepala daerah, KPU Luwu Utara, KPU Luwu Timur, BBLK Makassar, h

Sejumlah  bakal calon kepala daerah di Sulsel terkonfimasi positif COVID-19

Ilustrasi : Seorang tamu membuka maskernya sembari duduk di depan spanduk pengumuman wajib masker guna mengantisipasi penularan COVID-19 di kantor KPU Kota Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA/Darwin Fatir.

Betul, ada pendaftar pertama tadi tidak hadir, dan diwakili. Tapi berkas syarat pendaftaran pencalonannya terpenuhi,
Makassar (ANTARA) - Dua bakal calon kepala daerah di Provinsi Sulawesi Selatan, masing-masing di Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara terkonfirmasi positif Coronavirus Disease (COVID-19) sehingga berhalangan hadir sesaat pendaftaran peserta pilkada pada hari kedua di Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

"Ada bakal calon tidak hadir karena berhalangan. Dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi berwenang dalam hal ini BBLK (Balai Besar Labolatorium Kesehatan)," kata Komisioner KPU Luwu Timur, Muhammad Abu saat dikonfirmasi, Jumat (4/9).

Saat ditanyakan siapakah bakal calon tersebut, kata dia, enggan merinci karena bukan kewenangannya. Namun demikian proses pendaftaran itu diwakili dan berjalan lancar serta memenuhi syarat administrasi pencalonan.

Namun demikian, diketahui terkonfimasi positif tersebut merupakan bakal calon Bupati Luwu Utara bernama Irwan Bachry Syam juga merupakan Ketua DPC Partai Nasdem yang berpasangan dengan Andi Muhammad Rio Pattiwiri Hatta sebagai wakilnya.

"Tadi diwakili (mendaftar), karena sebagai ketua partai dia memberi mandat kepada wakil ketuanya. Kami tentu menerapkan standar protokol COVID-19 saat proses pendaftaran dan didampingi tim satgas," ujar Abu yang membidangi devisi teknis KPU Lutim ini.

Pasangan Ibas-Rio diusung Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Demokrat dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Gelora. Untuk Pilkada di Lutim diikuti dua pasang kandidat.

Baca juga: Bakal paslon Pilkada Ngada jalani uji usap COVID-19 di Kupang
Baca juga: Perlu ketegasan pemerintah kendalikan penyeberan COVID-19


Dikonfimasi terpisah, Komisioner KPU Luwu Utara H Syamsul juga membenarkan salah seorang bakal calon bupati terkonfimasi positif COVID-19 dan yang bersangkutan telah menjalani isolasi mandiri pada salah satu hotel di Makassar.

"Betul, ada pendaftar pertama tadi tidak hadir, dan diwakili. Tapi berkas syarat pendaftaran pencalonannya terpenuhi," ungkap dia.

Kandidat tersebut diketahui bakal calon Bupati Lutra bernama H Arsyad Kasmar yang berpasangan dengan Andi Sukma sebagai wakilnya. Pasangan dengan akronim Akas ini diusung tiga partai politik masing masing, Gerindra, Hanura dan PKS. Kandidat yang bertarung di Kabupaten Lutra diketahui tiga pasang.

Ia menjelaskan, sesuai aturan seluruh bakal calon sebelum mendaftar harus menjalani pemeriksaan tes PCR swab COVID-19 sebagai syarat kesehatan. Hasilnya dikeluarkan oleh BBLK Makassar.

"Semua bakal calon harus di swab dulu dari BBLK Makassar, ternyata dia (Arsyad) terindikasi itu (positif), sudah 4 hari diisolasi. Kita tunggu nanti 14 hari kita doakan negatif dia," ungkap Syamsul.

Mengenai dengan penerapan protokol kesehatan saat pendaftaran, ia menegaskan, itu sudah menjadi keharusan dan satgas COVID-19 disiagakan di kantor KPU Luwu Utara sebagai bagian dari pelaksanaan protap.

Komisioner KPU Sulsel Asram Jaya juga dikonfimasi membenarkan ada kandidat yang terkonfimasi positif. Hanya saja, untuk bukan kewenangannya menjelaskan, tetapi dari pihak gugus tugas dan tim dari partainya.

"Ada dua yang tidak bisa kita sampaikan secara terbuka, yakni hasil tes COVID dan ijazah, karena bukan wewenang kami. Bisa ditanyakan kepada partai pengusungnya," kata Asram

Sebelumnya, kandidat Bupati Lutra, Arsyad   Kasmar telah mengumumkan dirinya terpapar virus Corona baru dan memilih melakukan isolasi mandiri di hotel Kota Makassar.

"Ini ujian dan tabah menjalani, saya patuh pada aturan pemerintah untuk sementara dikarantina di hotel. Saya mohon doanya semua, tidak apa-apa, tidak ada gejala. Kalau benar COVID-19, tentu harus ikuti nasehat dokter. Saya sengaja umumkan ini agar ada Tracing kontak sehingga penyebarannya bisa dicegah," ucap Asryad.