KLHK sebut kaidah konservasi ditaati dalam penataan sarana di TN Komodo

id taman nasional komodo,penataan loh buaya,konservasi komodo

KLHK sebut kaidah konservasi ditaati dalam penataan sarana di TN Komodo

Arsip Foto. Petugas berjaga di pintu masuk pintu masuk kawasan wisata Pulau Kelor di Taman Nasional (TN) Komodo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (18/07/2020). Balai Taman Nasional Komodo membuka kembali kawasan wisata di TN Komodo secara bertahap khusus bagi wisatawan lokal. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Kegiatan pengangkutan material pembangunan yang menggunakan alat berat harus dilakukan karena tidak dimungkinkan menggunakan tenaga manusia. Penggunaan alat-alat berat seperti truk, ekskavator, dan lain-lain telah dilakukan dengan prinsip kehati-hati

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa penataan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pariwisata di Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur, dijalankan dengan menaati kaidah konservasi.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno dalam keterangan tertulis pemerintah yang diterima di Jakarta, Rabu, (28/10) mengatakan bahwa penataan sarana dan prasarana wisata di kawasan itu dilakukan secara hati-hati.

Baca juga: DPR soroti foto viral komodo "menghadang" truk di pulau rinca

Ia menjelaskan bahwa penataan sarana dan prasarana pendukung wisata seperti dermaga, pengaman pantai, dek, pusat informasi, serta pondok untuk petugas, peneliti, atau pemandu dilakukan di wilayah administrasi Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

"Kegiatan pengangkutan material pembangunan yang menggunakan alat berat harus dilakukan karena tidak dimungkinkan menggunakan tenaga manusia. Penggunaan alat-alat berat seperti truk, ekskavator, dan lain-lain telah dilakukan dengan prinsip kehati-hatian," kata Wiratno.

Berdasarkan pengamatan, biawak komodo yang sering berkeliaran di sekitar area penataan sarana dan prasarana di Loh Buaya diperkirakan lebih kurang 15 individu dan beberapa di antaranya tidak menghindari manusia.

"Guna menjamin keselamatan dan perlindungan terhadap biawak komodo, termasuk para pekerja, seluruh aktivitas penataan sarpras diawasi oleh lima sampai dengan 10 ranger setiap hari. Mereka secara intensif melakukan pemeriksaan keberadaan biawak komodo termasuk di kolong-kolong bangunan, bekas bangunan, dan di kolong truk pengangkut material," kata Wiratno.

Baca juga: Destinasi Labuan Bajo berbenah jelang ASEAN Summit dan KTT G20

Ia mengatakan, Balai Taman Nasional Komodo KLHK menutup sementara Resort Loh Buaya dari 26 Oktober 2020 hingga 30 Juni 2021 untuk penataan sarana dan prasarana dan penerapan kebijakan itu akan dievaluasi setiap dua minggu. Daerah tujuan wisata lain di Pulau Komodo, Karang Makasar, Batubolang, Siaba, dan Mawan masih tetap dibuka.