Masyarakat Kampung Tarung Gelar Upacara Adat

id adat

Masyarakat Kampung Tarung Gelar Upacara Adat

Tokoh masyarakat adat Kampung Tarung Rato Lado Regi Tera (kiri) bersama seorang wisatawan nusantara saat mengunjungi salah satu destinasi pariwisata di Nusa Tenggara Timur yang terbakar pada Sabtu (7/10). (Foto ANTARA/Benny Jahang)

Masyarakat adat kampung Tarung di Kabupaten Sumba Barat menggelar upacara adat pascakebakaran yang mengakibatkan 28 rumah adat serta dua buah rumah ibadah penganut kepercayaan Marapu ludes di lalap si jago merah.
Kupang (Antara NTT) - Masyarakat adat kampung Tarung di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur menggelar upacara adat pascakebakaran yang mengakibatkan 28 rumah adat serta dua buah rumah ibadah penganut kepercayaan Marapu ludes di lalap si jago merah.

"Dalam peristiwa ini sebanyak 30 unit rumah adat Kampung Tarung terbakar. Peristiwa ini merupakan musibah dihadapi masyarakat adat Tarung, sehingga tidak ada pihak yang disalahkan dibalik peristiwa ini terjadi," kata tokoh masyarakat adat Kampung Tarung Rato Lado Regi Tera ketika dihubungi Antara dari Kupang, Senin.

Rato Lado mengaku peristiwa kebakaran yang melanda kampung Tarung di Kecamatan Loli, Sumba Barat, Sabtu (7/10) telah meluluh- lantakan kawasan destinasi wisata budaya di Nusa Tenggara Timur itu.

Kampung Tarung ditetapkan menjadi salah satu destinasi wisata budaya di Nusa Tenggara Timur yang banyak dikunjungi wisatawan asing maupun wisatawan nusantara karena memiliki keunggulan wisata budaya yang unik.

Menurut Rato Lado, dalam peristiwa kebakaran ini selain rumah adat juga menyebabkan peninggalan sejarah masa lalu milik warga setempat juga ludes terbakar.

"Kami masih mengungsi ke rumah keluarga yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian dan belum kembali ke Kampung Tarung," kata Rato Lado.

Ia menegaskan, masyarakat adat Kampung Tarung akan menggelar upacara adat sebagai tradisi masyarakat di Sumba untuk mengeluarkan api dari lokasi kejadian.

"Masyarakat adat Tarung merasa masih tinggal dalam api sehingga api yang ada itu harus dikeluarkan melalui upacara adat pada Rabu (11/10) sehingga masyarakat bisa kembali menempati lokasi kampung Tarung dengan aman," kata Rato Lado.

Ia menegaskan, proses pembangunan rumah adat di Kampung Tarung dilakukan setelah upacara adat mengeluarkan api sudah dilakukan oleh masyarakat adat.

Rato Lado mengaku, sejak peristiwa kebakaran yang melanda kampung adat Tarung, pemerintah Kabupaten Sumba Barat langsung menyalurkan bantuan sembako kepada para korban.