Rasio Elektrifikasi Baru Mencapai 68 Persen

id PLN

Rasio Elektrifikasi Baru Mencapai 68 Persen

Djoko R Abumanan

"Rasio elektrifikasi NTT per hari ini sudah di angka 68 persen dari sebelumnya masih sekitar 52 persen," kata Djoko R Abumanan.
Kupang (Antara NTT) - Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) Djoko R Abumanan mengatakan rasio elektrifikasi untuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur terus meningkat dan saat ini sudah mencapai 68 persen.

"Rasio elektrifikasi NTT per hari ini sudah di angka 68 persen dari sebelumnya masih sekitar 52 persen," kata Abumanan di Kupang, Senin.

Djoko R Abumanan hadir di Kupang dalam rangka memberikan kuliah umum di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang melalui program "BUMN Hadir di Kampus", Sabtu (28/10).

Ia mengatakan, kelistrikan di wilayah Indonesia bagian timur termasuk di NTT terus menjadi perhatian pemerintah karena kondisi sebelumnya masih sangat tertinggal dibanding wilayah lainnnya di Indonesia.

"Untuk di NTT target kami akhir tahun ini rasio elektrifikasi semoga bisa mencapai angka 70 persen lebih," katanya.

Ia mengakui, capaian tersebut berkat perjuangan luar biasa PLN bersama stakeholder di daerah, mengingat medan kerja yang menurutnya cukup sulit dan menantang dalam upaya melistriki desa-desa di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

Abumanan menjelaskan, untuk upaya percepatan kelistrikan di provinsi itu, sementara menggunakan mesin-mesin diesel sebagai sumber pembangkit yang ditempatkan di pulau-pulau.

"Kebanyakan kami gunakan mesin diesel karena untuk mempercepat dulu kelistrikannya, karena percuma kalau cari sumber pembangkit yang murah tapi masyarakat NTT tidak menikmati listrik terus," katanya lagi.

Menurutnya, penggunaan mesin diesel di pulau-pulau secara bertahap hingga nanitnya pembangunan jaringan kelistrikan di provinsi setempat tuntas dilakukan.

Saat ini, lanjutnya, pembangunan jaringan untuk sistem di Pulau Timor sudah selesai dilakukan dan tinggal memperkuat penyeberangannya untuk daerah sekitarnya yang masuk dalam sistem tersebut.

"Sementara itu, kami juga sementara mengerjakan sistem di Pulau Flores dan Pulau Sumba, mudah-mudahan bisa selesai semuanya pada 2019 nanti, itu harapan kami," katanya pula.

Abumanan menambahkan, saat ini PLN tengah membangun tiga pembangkit, di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas PLTMG Panaf di Kabupaten Kupang 40 MW (megawatt) di Pulau Timor.

Selain itu, di Pulau Flores yakni PLTMG Maumere di Kabupaten Sikka 40 MW, dan PLTMG di Kabupaten Manggarai Barat serta di Pulau Sumba yang sedang dipersiapkan.