Lima warga tewas akibat bencana alam

id Tini

Lima warga tewas akibat bencana alam

Kepala BPBD NTT Tini Thadeus

BPBD Nusa Tenggara Timur mencatat sebanyak lima orang tewas akibat bencana alam selama periode Desember 2017 hingga Januari 2018.
Kupang (Antaranews NTT) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur mencatat sebanyak lima orang tewas akibat bencana alam selama periode Desember 2017 hingga Januari 2018.

"Sesuai data yang kami miliki selama musim hujan ini sudah lima orang meninggal akibat bencana alam di dua kabupaten di NTT," kata Kepala BPBD Provinsi NTT Tini Thadeus kepada Antara di Kupang, Jumat.

Menurut dia, bencana alam dengan lima korban jiwa yang tewas terjadi di wilayah Kabupaten Kupang dan Manggarai Barat.

Ia mengatakan, lima korban yang merengang nyawa dalam bencana alam itu yaitu tiga korban jiwa terdiri dari satu keluarga tersambar petir di Kabupaten Manggarai Barat, Flores.

Ketiga korban, kata dia, disambar petir ketika terjadi hujan deras disertai angin kencang melanda daerah di ujung barat Pulau Flores itu pada Desember 2017.

"Pada saat kejadian salah satu korban sedang mengaktifkan handphone. Saat itu juga korban langsung disambat petir bersama dua korban lainnya di dalam rumah," ujar Tini.

Dalam peristiwa itu, lanjutnya, tiga korban yang berada dalam rumah ikut tersambar petir namun sempat diselamatkan, setelah ketiga korban merendam dalam kubangan lumpur di sekitar lokasi kejadian.

"Para korban sambaran petir iru berhasil diselamatkan," tegas Tini.

Ia mengingatkan warga NTT untuk tidak menggunakan telepon genggam ketika terjadi hujan lebat selama cuaca buruk melanda NTT untuk menghindari sambaran petir.

Selain di Kabupaten Manggarai Barat, kata Tini, bencana alam yang melanda Kabupaten Kupang , menyebabkan dua korban orang warga di daetah itu terseret arus banjir di Sungai Tuahanat, Desa Oelnasi, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Dalam peristiwa itu, kata Tini, dua korban yang merupakan suami istri itu tewas terseret banjir ketika menyeberang Sungai Tuahalat yang sedang meluap akibat curah hujan yang tinggi melanda daerah itu.

"Jumlah korban bencana alam tahun ini masih tergolong kecil jika dibandingan tahun lalu dengan jumlah korban sebanyak 23 orang," katanya dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada.