Pasokan umpan hidup masih lemah

id Wahab

Pasokan umpan hidup masih lemah

Ketua Bidang Humas HNSI NTT Abdul Wahab Sidin (ANTARA Foto/Laurensius Molan)

"Pasokan ikan-ikan kecil untuk umpan hidup masih lemah dari kapal-kapal bagan meskipun cuaca membaik karena hasil tangkapan mereka juga belum normal," kata Abdul Wahab Sidin.
Kupang (AntaraNews NTT) - Ketua Bidang Humas Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Kupang Abdul Wahab Sidin mengemukakan, pasokan umpan hidup untuk nelayan kapal cakalang masih lemah, meskipun kondisi cuaca kembali normal.

"Pasokan ikan-ikan kecil untuk umpan hidup masih lemah dari kapal-kapal bagan meskipun cuaca membaik karena hasil tangkapan mereka juga belum normal," kata Abdul Wahab Sidin saat dihubungi Antara di Kupang, Rabu.

Ia mengemukakan hal itu terkait aktivitas melaut para nelayan di Kota Kupang, ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur menyusul pengumuman kondisi cuaca di wilayah perairan yang kembali normal dari pihak BMKG setempat.

Wahab Sidin yang juga nelayan yang berbasis di TPI Tenau Kupang itu mengatakan, kapal-kapal nelayan cakalang yang berjumlah lebih dari 20 unit di daerah setempat tengah bersiap untuk kembali melaut di perairan selatan Pulau Timor.

Ada kapal-kapal cakalang yang sudah melaut, namun di sekitar Pulau Flores karena mereka bisa mendapatkan pasokan umpan hidup berupa ikan-ikan tembang yang cukup di daerah itu, katanya.

Menurutnya, dalam kondisi cuaca normal para nelayan optimistis bisa meningkatkan hasil tangkapan dengan dukungan umpan yang memadai.

"Kalau pasokan umpan lancar maka dalam sebulan nelayan bisa dapat sampai 50 ton ikan seperti cakalang, tuna, belang kuning," katanya.

Namun, lanjutnya, dalam kondisi pasokan umpan yang belum memadai maka waktu melaut hanya sekitar dua hari dengan hasil tangkapan yang masih di bawah dua ton sekali melaut.

Seorang nelayan cakalang yang berbasis di TPI Tenau Kupang Muhamad Nasir mengatakan bersama beberapa rekan nelayannya masih memilih melaut di sekitar Pulau Flores.

"Memang pasokan umpan di Kupang masih lemah, kami terpaksa bertolak ke Flores sambil menunggu kalau pasokan membaik maka kami kembali untuk melaut di selatan Pulau Timor," katanya saat dihubungi secara terpisah.

Nasir optimistis hasil tangkapannya akan meningkat seiring kondisi cuaca di perairan yang mulai normal setelah lebih dari empat bulan dilanda musim angin barat.

"Intinya ada di pasokan umpan, kalau banyak kapal cakalang bisa lancar melaut lebih lama dan hasil tangkapan juga banyak," katanya.Budi Suyanto