Disnak NTT siapkan 200.000 dosis vaksin rabies

id Dani Suhadi

Disnak NTT siapkan 200.000 dosis vaksin rabies

Kepala Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur Dani Suhadi

Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur menyiapkan 200.000 dosis vaksin yang akan disalurkan untuk penanggulangan penyakit rabies pada anjing di wilayah Pulau Flores.
Kupang (AntaraNews NTT) - Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur menyiapkan 200.000 dosis vaksin yang akan disalurkan untuk penanggulangan penyakit rabies pada anjing di wilayah Pulau Flores.

"Rencana kami vaksin akan disalurkan sekitar Agustus 2018 bertepatan dengan bulan bakti peternakan dan kesehatan hewan," kata Kepala Dinas Peternakan NTT Dani Suhadi saat dihubungi Antara di Kupang, Selasa (29/5).

Vaksin rabies itu akan disalurkan untuk sejumlah kabupaten di Pulau Flores seperti Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Sikka, dan Flores Timur.

Menurutnya, sasaran utama penyaluran vaksin untuk Pulau Flores karena merupakan daerah endemik penyakit rabies pada anjing.

Sekitar 200.000 dosis vaksin rabies ini, lanjutnya, akan disalurkan secara bertahap dengan mempertimbangkan waktu penyimpanan yang terbatas.

"Nanti kami sesuaikan dengan kecepatan petugas di lapangan dalam memberikan vaksinasi," katanya.

Baca juga: 24 provinsi di Indonesia endemis rabies

Dani menjelaskan, penanggulangan penyakit rabies pada anjing di wilayah Pulau Flores tetap mengandalkan vaksinasi karena tidak bisa dilakukan dengan cara pemusnahan.

"Aturan terkait perlindungan hewan tidak memperbolehkan untuk dilakukan eliminasi atau dibunuh, sehingga kami masih tetap dengan vaksinasi," katanya.

Ia memastikan, penanganan penyakit endemik rabies di Pulau Flores tetap ditangani secara bertahap dengan penyaluran vaksin seperti yang sudah dilakukan tahun sebelumnya.

Hal itu untuk menjaga agar tidak berdampak pada warga masyarakat karena kalau terkena gigitan anjing bisa menimbulkan korban jiwa atau meninggal dunia.

"Apalagi di Flores juga merupakan daerah wisata sehingga jangan sampai masyarakat setempat atau para wisatawan menjadi tidak nyaman karena persoalan penyakit rabies ini," katanya.

Baca juga: Pujiatmoko: Perlu Kerja Keras Hilangkan Rabies