NTT target produksi jagung 1,2 juta ton pada 2022

id NTT,program tanam jagung

NTT target produksi jagung 1,2 juta ton pada 2022

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur, Lecky Frederrich Koli (kiri) dalam kegiatan Bakohumas di Kupang, Jumat. (ANTARA FOTO/ Benny Jahang)

...Apabila dilihat dari dampak ekonomi tentu belum memberikan dampak karena skenario program TJPS yang dilakukan sebelumnya belum berjalan sempurna
Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur, Lecky Frederrich Koli mengatakan Pemerintah Provinsi menargetkan hasil produksi tanaman jagung melalui program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) pada 2022 mencapai 1,2 juta ton.

"Pemerintah NTT menargetkan hasil produksi jagung di NTT melalui program TJPS bisa menembus 1,2 juta ton tahun depan," kata Lecky Frederrich Koli di Kupang, Jumat, (10/12).

Lecky mengatakan hal itu dalam kegiatan pertemuan Bakohumas tingkat Provinsi NTT yang secara khusus membahas keberhasilan program TJPS dalam mendukung ketahanan pangan dan pengembangan peternakan di NTT.

Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut dia, maka Pemprov akan mengoptimalkan semua potensi termasuk lahan produktif milik petani untuk pengembangan usaha tanaman jagung.

Menurut dia, salah satu kendala dalam pengembangan program TJPS yang telah dilakukan dalam empat kali panen pada 2019-2021 adalah benih yang digunakan jenis komposit dengan kapasitas produksi terbatas yaitu hanya mencapai tiga ton sehingga hasil yang dicapai belum memuaskan.

Baca juga: Presiden Jokowi tanam jagung pakai traktor

"Apabila dilihat dari dampak ekonomi tentu tidak bisa memberikan dampak ekonomi yang karena skenario program TJPS yang dilakukan sebelumnya belum berjalan sempurna," tegasnya.

Baca juga: Distan NTT dorong petani akses KUR tingkatkan produksi jagung

Sejak adanya program TJPS ini, Pemprov juga telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp35 miliar lebih dengan hasil produksi jagung mencapai 34 ribu ton.

"Apabila dinilai dengan rupiah sekitar Rp104 miliar tetapi bagi kami belum memuaskan karena seharusnya bisa mencapai Rp400 miliar apabila semua potensi di daerah dimaksimalkan dengan beragam inovasi baru dalam mengembangkan potensi jagung di daerah," katanya.