Kupang (Antara NTT) - Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat inflasi pada November 2016 sebesar 0,79 dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 125,70.
Inflasi ini dipicu oleh naiknya kebutuhan bahan makanan menjelang hari raya Natal 2016," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS NTT, Desmon Sinurat, di Kupang, Kamis.
Inflasi pada bulan ini katanya lebih tinggi dibanding inflasi bulan lalu sebesar 0,19 persen.
Bulan lalu, menurut dia, NTT juga mengalami inflasi sebesar 0,19 persen disebabkan kenaikan indeks harga pada empat dari tujuh kelompok pengeluaran yakni bahan makanan, makanan jadi, perumahan dan sandang.
Namun bulan ini kata dia indeks kenaikan harga terjadi pada semua kelompok pengeluaran, kecuali kelompok sandang dan transpor.
Sementara kelompok komunikasi dan jasa keuangan masih mengalami penurunan indeks harga.
?Kelompok bahan makanan masih menyumbang kenaikan indeks harga terbesar, karena tingkat kebutuhan saat menjelang hari raya,? katanya.
Secara YoY, katanya inflasi tahun kalender Januari- November 2016 NTT sebesar 0,55 persen, dengan rincian Kota Kupang 0,35 persen dan Maumere 1,94 persen.
Sedangkan inflasi Year on Year November 2016- November 2015 NTT sebesar 3,02 persen dengan sumbangan Kota Kupang 3,03 persen dan Maumere 2,99 persen.
Dari dua kota IHK yakni Kota Kupang terjadi inflasi sebesar 0,76 persen, dan Maumere mengalami deflasi 0,98 persen.
Dua bulan sebelumnya yaitu September dan Agustus Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat daerah berbasis kepulauan ini mengalami deflasi sebesar 0,17 persen pada September setelah sebelumnya pada Agustus 2016 juga mengalami deflasi sebesar 0,80 persen.
Meskipun deflasi pada bulan September ini tergolong kecil, namun sudah dua bulan berturut-turut daerah berpenduduk 5,3 juta jiwa ini mengalami deflasi.