Areal persawahan Oesao alami kekeringan

id Kekeringan

Areal persawahan Oesao alami kekeringan

Ilustrasi area persawahan yang kering. (dok)

"Ratusan haktare sawah di Oesao memang tidak dikerjakan oleh petani karena ketiadaan air untuk mengairi areal persawahan Oesao sejak daerah ini mulai dilanda musim kemarau," kata Maclon Joni Nomseo.
Kupang (AntaraNews NTT) - Ratusan haktare areal persawahan di Desa Oesao, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur mengalami kekeringan akibat ketiadaan air sebagai dampak dari kemarau panjang yang sedang melanda Pulau Timor saat ini.

"Ratusan haktare areal persawah di Oesao memang tidak dikerjakan oleh para petani karena ketiadaan air sejak daerah ini dilanda musim kemarau," kata Penjabat Sekda Kabupaten Kupang, Maclon Joni Nomseo kepada Antara di Oelamasi, Jumat (28/9).

Hal ini disampaikannya karena menurut dia, cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kupang telah berdampak luas menyebabkan ratusan haktare lahan persawahan di Oesao, Kecamatan Kupang Timur tidak bisa diolah.

Dia mengatakan bahwa saat ini sejumlah sumber air irigasi untuk areal persawahan Oesao semuanya mengalami kekeringan.

Maclon mengaku belum mengetahui secara persis apa saja upaya dilakukan Dinas Pertanian setempat untuk menanganan kekeringan lahan persawahan Oesao.

Sementara itu, Yunus Henuk, salah seorang petani di Oesao juga mengakui tidak bisa berdaya mengolah areal sawahnya, karena tak ada lagi sumber irigasi yang menopangnya.

"Pada musim kemarau kami tidak bisa mengolah lahan persawahan ini karena kesulitan pendapatkan air. Kami memiliki sumur bor namun debit air kecil sehingga tidak mampu mengairi areal persawahan yang luas," kata Henuk.

Henuk mengaku, pada musim kemarau hanya menanam tanaman jagung dalam lahan terbatas.

 "Kami terpaksa menanam jagung dan kacang-kacangan dengan memanfaatkan ir dari sumur bor yang debitnya sangat kecil," kata Henuk.