Operasi Pasar Cegah Kenaikan Harga

id Beras

Operasi Pasar Cegah Kenaikan Harga

Pekerja membersihkan kotoran di gudang beras Bulog di Kupang, NTT, Kamis, (8/12) (Antara NTT/Kornelis Kaha). (Antara NTT/Kornelis Kaha)

"Dalam rangka menghadapi Natal dan Tahun Baru 2017, Bulog mengelar sejumlah operasi pasar untuk mengendalikan harga," kata Sugeng Rahayu..
Kupang (Antara NTT) - Bulog Divisi Regional Provinsi Nusa Tnggara Timur mengelar operasi pasar di sejumlah wilayah untuk mencegah terjadinya kenaikan harga beras serta sejumlah kebutuhan pokok di pasaran.

"Dalam rangka menghadapi Natal dengan Tahun Baru 2017, Bulog Divre mengelar sejumlah operasi pasar untuk mengendalikan harga serta memastikan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara Timur (NTT) Sugeng Rahayu kepada wartawan di Kupang, Kamis.

Hal ini disampaikannya usai meninjau gudang Bulog Divre NTT di Tenau, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Ia mengatakan, dalam operasi pasar atau pasar murah tersebut Bulog menjual sejumlah barang kebutuhan pokok yang selalu dibutuhkan konsumen.

Sejumlah barang kebutuhan pokok yang dijual adalah beras, baik beras medium dan premium, gula pasir, bawang merah, serta minyak goreng, di kurang lebih 69 Rumah Pangan Kita (RPK) yang dibuka oleh Bulog NTT.

"Harga yang kita tetapkan juga lebih murah dari harga yang dijual di pasaran. Misalnya untuk harga beras Medium, kalau di pasar Rp9 ribu perkilo, maka di RPK dijual dengan harga Rp7900 perkilogram. Sementara beras Premium perkilonya kami jual dengan harga Rp8500 ribu dan kualitasnya juga sangat bagus," ujarnya.

Sementara itu untuk bawang merah Bulog jual dengan harga Rp25 ribu perkilo, sementara kalau dilihat harga di pasaran saat ini harganya berkisar dari Rp50 ribu sampai Rp60 ribu perkilogram (kg).

Ia mengatakan, untuk pembelian beras sendiri pihak Bulog melakukan penjagaan dengan ketat, dan hanya membatasi setiap warga hanya boleh sebanyak satu karung ukuran 50 kg untuk beras medium dan untuk premium dalam kemasan lima kg.

Operasi pasar lanjutnya akan dilakukan di sejumlah desa, tempat-tempat ibadah serta gereja dengan mekanisme pihak kelurahan atau desa serta pihak gereja, bisa mendata berapa jumlah kepala keluarga yang membutuhkan beras itu.

Sejauh ini baru ada dua gereja yang telah mendata dan memberikan permohonan untuk operasi pasar, yakni di Kuanino serta Penfui.

"Sementara itu juga kita buka RPK-RPK di pasar-pasar serta sejumlah lokasi keramaian untuk menjual beras serta kebutuhan pokok lainnya," katanya.