KKP -MSC melanjutkan kerja sama perikanan berkelanjutan

id Bogor, msc, perikanan, ekolabel

KKP -MSC melanjutkan kerja sama perikanan berkelanjutan

Produk ikan tuna Indonesia dengan sertifikat ekolabel  Marine Stewardship Council (MSC). (FOTO ANTARA/HO-MSC Indonesia)

Oleh karena itu pengelolaan perikanan Indonesia juga harus memperhatikan kesehatan stok dan perairan yang merupakan pusat biodiversitas laut dunia
Bogor (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Marine Stewardship Council (MSC) sepakati Memorandum Saling Pengertian (MSP) kerja sama pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia berkelanjutan untuk periode kedua kalinya.

"Penandatanganan MSP ini dilakukan oleh Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar dan Direktur Regional Asia Pasifik MSC, Patrick Caleo secara sirkular," kata Direktur Program MSC Indonesia, Hirmen Sofyanto melalui taklimat media kepada ANTARA di Bogor, Jawa Barat, Ahad (23/10) menjelaskan penandatanganan MSP dilakukan oleh Sekretaris Jenderal KKP,

MSC adalah lembaga nirlaba antarbangsa yang berfokus pada perikanan berkelanjutan dan perlindungan pasokan makanan laut untuk masa depan. Lembaga MSC juga peduli terhadap kesehatan laut dunia dengan menghargai dan mengakui praktik perikanan berkelanjutan.

Disebutkan bahwa Program MSC dalam pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia bertujuan untuk mendukung percepatan kemajuan perikanan dan pemasaran produk hasil perikanan di Indonesia, melalui dukungan peningkatan Program Perbaikan Perikanan (Fisheries Improvement Program/FIP) nasional dan dukungan peningkatan aksesibilitas pemasaran hasil perikanan yang berkelanjutan.

Hal ini juga berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi oleh Tim Perizinan Ormas Asing (TPOA), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.

Pada MSP sebelumnya, MSC telah mencapai tujuan dari kerja sama, di antaranya adalah dilakukannya analisa kesenjangan dan dukungan untuk 11 komoditas perikanan prioritas Indonesia dalam program "Fish for Good MSC", di mana delapan perikanan prioritas Indonesia mendapat pengakuan komitmen melalui "In Transition to MSC" dan delapan perikanan mendapatkan pendanaan dari Ocean Stewardship Fund (OSF) yang mendukung implementasi rencana aksi FIP.

Baca juga: KKP bangun pabrik es berkapasitas 15.000 ton per hari di Kota Kupang
Baca juga: Lampu LED dinilai mampu kurangi tangkapan tidak diinginkan

Saat ini, telah terbuka akses 24 ahli perikanan Indonesia untuk menjadi Tenaga Ahli Perikanan berstandar MSC serta publikasi kemajuan perikanan Indonesia di tingkat global.

Sekjen KKP, Antam Anambar menyampaikan perikanan Indonesia merupakan produsen terbesar kedua di dunia dan sumber protein utama untuk konsumsi lokal dan ketahanan pangan serta primadona produk ekspor.

"Oleh karena itu pengelolaan perikanan Indonesia juga harus memperhatikan kesehatan stok dan perairan yang merupakan pusat biodiversitas laut dunia," katanya.

KKP dan MSC bekerja sama dengan pemangku kepentingan dari nelayan, pemerintah, ilmuwan, bisnis di tingkat lokal dan global untuk mendukung ekonomi biru dan dan visi Indonesia 2025.

Melalui kerja sama ini, katanya, KKP berharap program-program yang telah disepakati dapat seluruhnya direalisasikan dan target dapat direalisasikan sehingga memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak.

Baca juga: KKP bentuk kampung budidaya di Semau
Baca juga: SKPT Rote Ndao berpotensi jadi lokasi wisata kuliner Ikan