Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mendorong pemanfaatan produk lokal saat penyelenggaraan kegiatan ASEAN Summit di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada Mei mendatang.
"Kita sudah diskusikan dan kita dorong menjadi highlight local content NTT," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dalam Diskusi Kolaborasi dengan Media di Kantor BPOLBF Labuan Bajo, Jumat, (31/3/2023) sore.
Dia menjelaskan penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 akan berlangsung dua kali yakni bulan Mei 2023 di Labuan Bajo dan bulan September 2023 yang kemungkinan besar berlangsung di Jakarta.
Untuk kegiatan di Labuan Bajo, BPOLBF mendorong agar produk lokal mengambil bagian besar dalam rangkaian acara.
BPOLBF telah berdiskusi dengan Pemerintah Provinsi NTT agar tari tradisional, makanan khas, dan suvenir yang disajikan nanti harus berciri khas NTT.
Shana menyebut ada beberapa tari tradisional yang bisa ditampilkan yakni Tari Tiba Meka, Rangkuk Alu, dan Caci.
Selanjutnya ada kompiang, ikan kuah asam, rebok, dan songkol yang merupakan makanan khas Manggarai dan bisa disajikan selama kegiatan.
Terakhir, ada tenun, sasando, dan kopi yang bisa dijadikan suvenir atau cendera mata dalam kegiatan itu.
"Itu yang mau ditampilkan hasil kolaborasi semua pihak, menyiapkan Labuan Bajo menjadi destinasi MICE untuk para pimpinan negara," katanya.
Baca juga: Menparekraf berharap Oramon dimanfaatkan untuk promosi Labuan Bajo
Baca juga: Desa Wisata Ululoga angkat pariwisata jadi sektor unggulan
BPOLBF dorong pemanfaatan produk lokal saat ASEAN Summit 2023
Itu yang mau ditampilkan hasil kolaborasi semua pihak, menyiapkan Labuan Bajo menjadi destinasi MICE untuk para pimpinan negara...