Disnak Nagekeo siapkan 900 vial untuk vaksinasi 9.000 HPR

id rabies,anjing rabies,gigitan rabies,kasus rabies,klb rabies,pencegahan rabies,nagekeo,mbay,ntt,flores,dinas peternakan

Disnak Nagekeo siapkan 900 vial untuk vaksinasi 9.000 HPR

Vaksinasi rabies di Desa Jawapogo, Kabupaten Nagekeo, NTT, Senin (5/6/2023). (FOTO ANTARA/HO-Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo)

...Satu vial untuk 10 ekor. Dari data per 5 Juni 2023, sudah ada 4.501 ekor HPR yang tervaksinasi
Kupang (ANTARA) - Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menyiapkan 900 vial vaksin untuk memvaksinasi 9.000 ekor hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan kera pada tujuh kecamatan di kabupaten tersebut.

"Satu vial untuk 10 ekor. Dari data per 5 Juni 2023, sudah ada 4.501 ekor HPR yang tervaksinasi," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo, Klementina Dawo saat dihubungi di Mbay, Kabupaten Nagekeo dari Kupang, Senin, (5/6/2023).

Pemerintah Kabupaten Nagekeo telah mengambil tindakan pencegahan penularan virus rabies karena salah satu kabupaten di Pulau Flores yakni Kabupaten Sikka telah ditetapkan mengalami kejadian luar biasa (KLB) rabies.

Ia mengatakan tim dari Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo telah menyusuri tujuh kecamatan untuk melakukan vaksinasi HPR, termasuk pada wilayah-wilayah perbatasan.

Dari data terakhir itu, jumlah HPR yang telah tervaksin terbagi menjadi 4.146 ekor anjing, 344 ekor kucing, dan 11 ekor kera. Vaksinasi tertinggi dilakukan pada Kecamatan Boawae untuk 1.580 ekor anjing, 138 ekor kucing, dan 4 ekor kera. Sedangkan vaksinasi terendah pada Kecamatan Mauponggo untuk 55 ekor anjing dan 4 ekor kucing.

Ia menjelaskan Pemerintah Kabupaten Nagekeo gencar melakukan vaksinasi HPR meski belum ada kejadian kasus rabies di wilayah itu. Vaksinasi rabies dilakukan dari rumah ke rumah karena animo masyarakat yang tinggi untuk vaksinasi rabies.

"Sebanyak 1.823 vial lagi untuk 18.230 ekor pada tahun 2023 ini sedang berproses dan ready stock di bulan Agustus nanti," kata Klementina Dawo .

Dokter spesialis penyakit dalam di RSUD dr T. C. Hillers, Maumere, Asep Purnama menyebut kasus rabies dapat dicegah lewat peningkatan cakupan vaksinasi pada HPR.

Jika HPR khususnya anjing belum divaksin, lalu menggigit dan dinyatakan positif saat pemeriksaan sampel otak, maka virus rabies tidak akan pernah hilang dari suatu wilayah.

Sekretaris Komite Rabies Flores dan Lembata itu juga menyebut anjing merupakan hewan yang dilepasliarkan dan dapat menularkan virus tersebut ke anjing lainnya yang ditemui dalam radius 10 km.

Apabila anjing itu menggigit manusia, maka bisa mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat.

"Kalau divaksin teratur, ada kekebalan kelompok, maka penyakit bisa hilang," kata Dokter Asep.

Baca juga: Korban gigitan anjing rabies di Pulau Timor bertambah

Baca juga: Pemerhati rabies ingatkan warga gejala khas rabies