Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur menurunkan petugas untuk melakukan pemetaan terhadap desa-desa di tiga kecamatan yang berpotensi menghadapi bencana kekeringan sebagai dampak El Nino tahun ini.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Elfrid Saneh di Kupang, Rabu, (2/8/2023) mengatakan bahwa berdasarkan kajian BPBD setempat terdapat tiga kecamatan kategori berpotensi kekeringan, yakni Fatuleu Barat, Semau, dan Semau Selatan.
Masing-masing kecamatan itu, memiliki hari tanpa hujan yang terbatas, yakni 31 hari dengan panjang curah hujan 70 persen, sehingga tiga daerah itu masuk kategori status siaga.
"Berdasarkan peringatan dini dari BMKG Kupang tiga daerah itu masuk dalam wilayah dengan status siaga kekeringan sehingga perlu dilakukan berbagai antisipasi yang perlu dilakukan warga dan pemerintah dalam menghadapi bencana kekeringan sebagai dampak El Nino," kata dia.
Baca juga: Pemda NTT optimalkan tiga bendungan selama musim kemarau
Selain tiga kecamatan itu, kata dia, terdapat beberapa wilayah di Kabupaten Kupang yang juga masuk dalam terdampak kekeringan, seperti Kecamatan Sulamu, Amarasi, dan Kupang Timur.
Ia mengatakan krisis air bersih dirasakan warga Kabupaten Kupang selama musim kemarau karena banyak sumber air mengalami kekeringan.
Baca juga: Sebanyak 63 persen wilayah zona musim Indonesia terdampak El Nino menurut BMKG
Dia berharap, selama musim kemarau masyarakat di daerah-daerah yang berpotensi dilanda kekeringan lebih hemat dalam penggunaan air serta melakukan penghijauan di daerah-daerah tangkapan air sehingga persediaan air baku tetap aman selama musim kemarau.
Kabupaten Kupang petakan desa-desa potensi bencana kekeringan
...Berdasarkan peringatan dini dari BMKG Kupang tiga daerah itu masuk dalam wilayah dengan status siaga kekeringan sehingga perlu dilakukan berbagai antisipasi yang perlu dilakukan warga dan pemerintah dalam menghadapi bencana kekeringan sebagai damp