Artikel - Menghilangkan rasa dahaga di Malaka

id kemensos, kabupaten malaka, instalasi air, TPPO,Artikel air bersih

Artikel - Menghilangkan rasa dahaga di Malaka

Para pelajar SMA Plus Santo Albertus membentangkan spanduk ungkapan syukur atas instalasi air siap minum di lingkungan sekolah di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/12/2023). (Antara/Devi Nindy)

Cuaca yang panas terik, ditambah menghadapi fenomena El Nino, memang membuat wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste tersebut sulit mendapatkan air bersih...
Sulit air yang dihadapi warga Malaka, rupanya berdampak pada hilangnya pekerjaan yang bisa dilakukan di daerah itu.

Hingga akhirnya, kebanyakan masyarakat setempat memilih bekerja secara ilegal di luar negeri.

Mensos Risma menyampaikan bahwa pemerintah menjalankan program pemberdayaan di daerah perbatasan, tertinggal, terpencil, dan terluar, guna mencegah warga menempuh jalan ilegal untuk bekerja di luar negeri dan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Seiring penilaian bantuan untuk warga yang terdampak Badai Seroja di tahun 2021, ia menemukan banyak masyarakat Malaka menjadi korban TPPO.

Kementerian Sosial (Kemensos) juga membangun instalasi air bersih untuk menginisiasi pemberdayaan warga di Jalan Betun Perbatasan, Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.

Langkah itu merupakan salah satu cara menginisiasi pemberdayaan masyarakat secara komprehensif di wilayah yang sulit air.

Lahan-lahan di Malaka terbilang luas dan subur untuk dimaksimalkan dalam usaha tani, namun ketidaktersediaan air menjadi masalah.

Mensos Risma juga mengatakan hal ini bukan pertama kalinya ia menangani sulit air bersih di NTT.

Di beberapa daerah sumber air bersih tidak terlalu dalam, dan kualitas airnya bagus, namun lain cerita untuk wilayah Malaka. Sebab sebagian besar tanahnya berbatu-batu, sehingga dibutuhkan penanganan khusus dan biaya.

Kemensos sering mendapat laporan bahwa ada masyarakat NTT yang harus membeli air hingga menghabiskan Rp700 ribu per bulan.

Selain itu, ada sekelompok mama-mama yang harus menyeberang pulau untuk mendapatkan air tawar.

Kondisi tersebut sudah tertangani, walau memang membutuhkan anggaran yang cukup besar, sementara anggaran di Kemensos terbatas.

Sehingga, dalam menghadapi El Nino yang masih bertahan di tahun 2024, Kemensos tetap berupaya membantu wilayah-wilayah sulit air.

Bupati Malaka Simon Nahak mengapresiasi bantuan yang diterima dari Kemensos berupa 20 unit rumah sejahtera terpadu (RST) serta bantuan pemberdayaan masyarakat Malaka.

Selain itu, Pemkab Malaka mengucapkan terima kasih karena warganya yang menjadi korban TPPO sudah dibekali kemampuan wirausaha oleh Sentra Efata Kupang.

Mensos berpesan, kalau boleh jangan tinggalkan daerah, karena tanah Malaka adalah tanah surga. Potensi yang luar biasa ada di wilayah itu.

Baca juga: Polres Mabar bantu air bersih bagi warga Labuan Bajo

Dari bantuan bibit yang diberikan Kemensos, pemkab terinspirasi untuk membuat program 3K atau kebun, kandang, kolam, yang sangat simpel dan tidak butuh banyak biaya.

Instalasi pengelolaan air terpadu yang disediakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, tak hanya memberikan kemudahan akses langsung pada masyarakat, tetapi juga memberdayakan masyarakat dalam menghadapi tantangan sulit air.


Baca juga: Artikel - Sumur Pejuang untuk pejuang eks Timor Timur

Melalui upaya pemberdayaan dan bantuan yang diberikan, Kemensos tidak hanya menghilangkan dahaga fisik, tetapi juga membuka peluang bagi warga Malaka untuk meraih kesejahteraan dan mengoptimalkan potensi wilayah mereka.

Baca juga: Pangdam Udayana bantu sumur bor bagi 80 KK di TTU

Dalam menghadapi kendala El Nino yang masih terus berlanjut, upaya Kemensos untuk membantu daerah-daerah sulit air tetap menjadi komitmen dalam mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat.







 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menghilangkan rasa dahaga di Malaka