Jakarta (ANTARA) - Harga emas berjangka di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Kamis (Jumat, (1/3/2024 pagi WIB) seiring pelemahan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April tercatat naik 12,00 dolar AS atau 0,59 persen menjadi ditutup pada 2.054,70 dolar AS per ounce.
Presiden Federal Reserve Bank of San Francisco, Mary Daly, mengatakan pada Kamis (29/2) di Bloomberg Television's Wall Street Week bahwa pejabat bank sentral siap untuk menurunkan suku bunga jika diperlukan.
Namun, ditekankan bahwa tidak ada kebutuhan mendesak untuk memotong suku bunga mengingat keadaan ekonomi yang kuat.
"Kami siap untuk mengambil langkah dan menyesuaikan (kebijakan) sesuai dengan tuntutan data," kata Daly.
Dalam pernyataan terpisah pada Kamis (29/2), Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, mengatakan pembacaan inflasi baru-baru ini menunjukkan “beberapa hambatan di sepanjang jalan” menuju target Fed sebesar 2 persen, dan mengulangi pandangan bahwa kemungkinan akan pantas untuk menurunkan suku bunga pada musim panas ini.
Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee, mengatakan selama webinar yang disponsori oleh Bendheim Center for Finance Universitas Princeton pada Kamis (29/2) bahwa dirinya percaya ekonomi telah membuat kemajuan sangat substansial dalam jangka panjang.
Selain itu, kenaikan inflasi pada bulan Januari tidak seharusnya menutupi kemajuan tersebut.
Terkait logam mulia perak, untuk pengiriman Maret naik 24,90 sen atau 1,10 persen menjadi ditutup pada 22.885 dolar per ounce. Harga platinum untuk pengiriman April naik 1,10 dolar AS atau 0,12 persen ditutup menjadi 884,00 dolar per ounce.
Baca juga: Emas turun seiring kenaikan indeks saham Amerika Serikat
Baca juga: Emas turun karena Tiongkok jalani Tahun Baru Imlek
Baca juga: Emas turun karena indeks dolar AS
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga emas naik seiring pelemahan imbal hasil obligasi AS