Kepala Disdagrin Manggarai Barat Gabriel Bagung di Labuan Bajo, Selasa, (6/8) mengatakan kedua pasar mingguan tersebut, yakni Pasar Noa Desa Compang, Kecamatan Pacar dan Pasar Werang di Desa Golo Mbu, Kecamatan Sano Nggoang.
"Peningkatan status agar pergerakan ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar bisa berjalan dengan baik dan meningkatkan minat masyarakat berdagang, karena kita sudah kasih peluang," katanya.
Ia menambahkan kedua pasar tradisional yang aktif digunakan satu hari dalam seminggu itu menggunakan lahan pemerintah daerah dan berada di lokasi yang strategis, karena terdapat banyak anak kampung serta menjadi sarana perdagangan bagi warga di beberapa kecamatan sekitar.
"Saya rasa masyarakat yang ada di sana punya minat untuk berjualan di pasar, mungkin saja karena pasar mingguan yang kami terapkan, sehingga tidak ada niat," ujarnya.
Dalam identifikasi, lanjut dia, Pasar Werang terdapat 10 unit kios, 53 unit los dan 48 tempat pelataran dan di Pasar Noa terdapat sekitar 37 los untuk jualan. "Kami juga lihat jumlah kunjungan saat hari pasar," katanya.
Baca juga: Pemda Mabar gelar operasi pasar murah jelang Idul Adha 2024
Baca juga: Pemda Mabar gelar operasi pasar murah jelang Idul Adha 2024
Ia mengatakan pemerintah daerah akan melakukan peningkatan sarana dan prasarana guna mendukung aktivitas pasar harian.
Baca juga: Pemkab Mabar imbau pedagang pasar tak berjualan di bahu jalan
Baca juga: Pemkab Mabar imbau pedagang pasar tak berjualan di bahu jalan
"Saat ini ada 12 pasar tradisional di Manggarai Barat dan baru dua pasar yang statusnya pasar harian, yakni Pasar Rakyat Batu Cermin dan Pasar Baru, dan kedua pasar ini di Labuan Bajo," katanya.