Warga Mabar diiimbau waspadai kebakaran dampak musim kemarau

id BPBD, Manggarai Barat, kebakaran, NTT, BMKG, Pemkab Mabar

Warga Mabar diiimbau waspadai kebakaran dampak musim kemarau

Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Barat Isfridus Tobong. (ANTARA/Gecio Viana)

"Kami sudah keluarkan surat imbauan untuk waspada kekeringan dan ada beberapa hal terkait seperti kekeringan dan air minum bersih
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengimbau warga untuk mewaspadai terjadinya bencana kebakaran akibat pengaruh cuaca kemarau pada 2024.
 
"Terutama yang terkait kekeringan hati-hati bahaya kebakaran, lahan kering lahan kosong dijaga sehingga tidak terjadi kebakaran," kata Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Barat Isfridus Tobong dihubungi dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (6/9) kemarin.
 
Ia menambahkan kebakaran berpotensi terjadi baik karena korsleting listrik di rumah atau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena cuaca kering.
 
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Kabupaten Manggarai Barat masih masuk dalam periode musim kemarau 2024.
 
Ia menjelaskan pemerintah daerah telah mengeluarkan surat imbauan kepada masyarakat agar mewaspadai kekeringan sebagai pada awal periode musim kemarau 2024.
 
"Kami sudah keluarkan surat imbauan untuk waspada kekeringan dan ada beberapa hal terkait seperti kekeringan dan air minum bersih," katanya.
 
Ia meminta warga untuk menjaga lingkungan dan lebih hemat dalam menggunakan air dalam musim kemarau.

Baca juga: BPBD Kupang ingatkan petani tidak bakar lahan kering
Baca juga: BPBD: Kabupaten Kupang dapat bantuan sumur bor untuk atasi kekeringan
 
"Karena kekeringan jadi debit air berkurang sehingga warga perlu hemat gunakan air dan dari sekarang berpikir solusi terutama pemerintah desa mungkin siapkan peralatan sehingga tidak kekurangan air baik untuk warga dan untuk bidang pertanian sehingga jangan ada bencana kelaparan," katanya.
 
Ia meminta warga melalui pemerintah desa segera melaporkan ke pemerintah daerah jika terdapat dampak musim kemarau, seperti kekeringan, kebakaran, kekurangan air bersih hingga bencana puting beliung.
 
"Jangan lupa selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah sesuai dengan bidangnya air minum di Dinas Cipta Karya kalau di bencana ke BPBD," katanya.
 
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar tetap waspada terhadap kekeringan meteorologis pada musim kemarau 2024 di wilayah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
 
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran mengatakan wilayah Manggarai Barat masih berada dalam periode musim kemarau pada September 2024.
 
Ia menambahkan berdasarkan informasi peringatan dini cuaca dan iklim Provinsi NTT untuk periode dasarian I September 2024 yang dikeluarkan oleh Stasiun Klimatologi NTT untuk Dasarian I September atau pada 1-10 September 2024 terdapat beberapa kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat yang masuk dalam kategori waspada dan siaga kekeringan meteorologis.
 
Selama periode seminggu ke depan, kata dia, cuaca di wilayah Manggarai Barat umumnya cerah berawan hingga berawan tebal, dengan suhu udara berkisar 23-33 derajat Celcius.
 
Dari analisa dinamika atmosfer, diprakirakan terdapat potensi hujan ringan di periode seminggu ke depan untuk beberapa kecamatan di Manggarai Barat, namun tidak mempengaruhi kekeringan di wilayah ini secara signifikan.
 
"Angin masih bertiup dari arah timur hingga selatan dengan kecepatan rata-rata berkisar 15-35 km/jam," ujarnya.