Kupang, NTT (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di wilayah NTT sampai Agustus 2024 mencapai Rp2,07 triliun untuk 47.200 debitur.
Kepala Kanwil DJPb NTT Catur Aryanto Widodo dalam keterangan yang diterima di Kupang, NTT, Kamis (17/10) kemarin mengatakan sektor penyaluran terbesar adalah perdagangan besar dan eceran dengan porsi 65,29 persen.
"Dibandingkan tahun sebelumnya, penyaluran KUR pada periode yang sama meningkat 87,4 persen," katanya.
Baca juga: DJPb catat penerima KUR di NTT meningkat pada Juni
Baca juga: Penerima KUR di NTT capai 29.730 debitur
Penyaluran KUR terbesar dilakukan Bank BRI dengan jumlah penyaluran mencapai Rp1,68 triliun untuk 41.216 debitur.
Sementara, penyaluran KUR terbesar secara spasial adalah di Kota Kupang dengan total penyaluran Rp220,03 miliar.
Untuk penyaluran pembiayaan ultramikro (UMi) sampai dengan Agustus 2024 mencapai Rp144,84 miliar yang disalurkan kepada 39.018 debitur, tumbuh 103,41 persen secara tahunan (yoy).
Penyaluran terbesar dilakukan melalui PT PNM dengan total penyaluran Rp151,59 miliar untuk 33.434 debitur.
Sedangka, menurut sektornya, penyaluran UMi terbesar pada sektor perdagangan besar dan eceran.
Adapun penyaluran UMi terbesar di NTT sampai dengan Agustus 2024 adalah Kabupaten Sikka dengan total penyaluran Rp15,87 miliar dan jumlah debitur 3.599, kata Widodo.
DJPB sebut penyaluran KUR di NTT hingga Agustus 2024 capai Rp2,07 triliun
"Dibandingkan tahun sebelumnya, penyaluran KUR pada periode yang sama meningkat 87,4 persen,"