Kupang, NTT (ANTARA) - Kementerian Keuangan melalui melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) mencatat sebanyak 15.651 debitur di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengakses fasilitas kredit Ultra Mikro (UMi) sebesar Rp74,08 miliar selama periode Januari-Mei 2025.
Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi NTT Adi Setiawan di Kupang, Kamis, menyatakan sampai 31 Mei 2025 total realisasi pembiayaan UMi bagi pelaku usaha di NTT mencapai nilai Rp74,08 miliar untuk 15.651 debitur.
Dari total realisasi tersebut, penyaluran terbesar melalui Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan jumlah Rp74,07 miliar untuk 15.583 debitur. Adapun dua lembaga penyalur UMi lainnya yaitu Pegadaian dan PT Bahana Artha Ventura.
“Saat ini kita juga melihat realisasi penyaluran pembiayaan UMi paling banyak ada di Kabupaten Manggarai dengan total penyaluran Rp7,79 miliar untuk 1.573 debitur,” katanya.
Sementara posisi kedua untuk penyaluran per wilayah ditempati oleh Kabupaten Sikka sebesar Rp5,95 miliar dan yang ketiga oleh Kabupaten Ngada sebesar 5,59 miliar. Sementara yang terendah Kabupaten Sumba Tengah dengan nilai realisasi 0,37 miliar.
“Kita berharap penyaluran UMi ke depannya bisa lebih meningkat dan merata, karena UMi ini sebetulnya fasilitas yang cukup fleksibel untuk membantu pengusaha di level mikro,” kata dia.
Untuk itu, pihaknya terus mendorong pemerintah setempat agar mendukung para pelaku usaha kecil sehingga bisa mengakses UMi sebagai penunjang kegiatan usahanya.
Adapun penyaluran seturut sektor didominasi oleh perdagangan besar dan eceran sebesar 99,56% dan diikuti sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya sebesar 0,38%.
Sementara itu, tercatat pada periode 2024 total realisasi penyaluran UMi di NTT sebesar Rp116,05 miliar untuk 25.871 debitur.