Kemungkinan pemungutan suara di Flores Timur dilakukan lebih awal

id semana santa

Kemungkinan pemungutan suara di Flores Timur dilakukan lebih awal

Sekelompok anak muda di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, NTT sedang melakukan aksi bunyi-bunyian sebagai tanda masuk awal perayaan Semana Santa (pekan suci) di kota Reinha Rosari, atau Trewa.(ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

KPU juga khawatir jika dipercepat nantinya masyarakat yang punya hak suara terlambat datang dan akhirnya tak bisa mencoblos.
Kupang (ANTARA) - Pemungutan suara untuk pemilu legislatif dan pemilu presiden di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur kemungkinan dilakukan lebih awal agar tidak mengganggu pelaksanaan perayaan Semana Santa yang menjadi tradisi umat Katolik di ujung timur Pulau Flores itu.

"Kami masih menunggu keputusan dari KPU RI soal itu (pemilu lebih awal, red) agar tidak mengganggu tradisi umat Katolik setempat dalam meyarakan Semana Santa yang dimulai dari Rabu Trewa," kata Ketua KPU Flores Timur Kornelis Abon kepada Antara di Larantuka, Senin (8/4).

Ia mengatakan beberapa minggu lalu ada rapat dengan para tokoh masyarakat di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, dan mereka mengusulkan agar pelaksanaan pemungutan suara dipercepat sehingga pukul 17.00 WITA semuanya sudah selesai.

Ia mengatakan biasanya pelaksanaan pemungutan suara dimulai pukul 07.00 dan berakhir pada pukul 13.00 WITA, namun tokoh masyarakat di kota itu berharap agar semuanya bisa selesai sebelum pukul 13.00 WITA.

"Sudah ada pemberitahuan ke bupati juga dan KPU Flolres Timur sudah mengirim surat usulan kepada KPU RI berdasarkan aspirasi yang ada, tetapi kami masih menunggu putusan tersebut," katanya.

Namun, tambah dia, pihak KPU juga khawatir jika dipercepat nantinya masyarakat yang punya hak suara terlambat datang dan akhirnya tak bisa mencoblos.

Baca juga: Tradisi Semana Santa Nan Sakral

Kornelis juga mengatakan, jika penghitungan suara Pemilu selesai pada pukul 17.00 WITA agak riskan, sebab perlu kehati-hatian untuk melakukan perhitungan suara.

"Sebelumnya kita sudah lakukan simulasi. Namun hasilnya tak sesuai. Artinya pukul 17.00 WITA itu agak sulit, karena persoalan surat suara yang terlalu gemuk," katanya.

Sejumlah tokoh masyarakat di Larantuka yakin Pemilu tak akan mengganggu jalannya Semana Santa, khususnya persiapan Rabu Trewa menyambut Tri Hari Suci jika pukul 17.00 WITA perhitungan surat suara selesai.

Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman dan Gubernur NTT Viktor B Laiskodat juga sudah mendesak agar pelaksanaan Pemilu di Kota Reiha Rosari di Larantuka itu diundur saja agar tidak merusak tatanan perayaan Semana Santa yang dimulai pada Rabu Trewa, 17 April 2019.da pemungutan suara Pemilu 17 April mendatang.

Baca juga: KPU petakan TPS berdampak terhadap Semana Santa
Baca juga: Pelaksanaan Pemilu tak ganggu tradisi Semana Santa