Menkes bangga dengan minuman olahan dari daun kelor

id Menteri Kesehatan

Menkes bangga dengan minuman olahan dari daun kelor

Menteri Kesehatan Nila Moeloek menghadiri Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 2019 di Kupang, Kamis (25/4). (ANTARA FOTO/Istimewa)

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur memproduksi minuman olahan dengan bahan baku dari tanaman kelor yang disajikan dalam bentuk teh kelor.
Kupang (ANTARA) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur memproduksi minuman olahan dengan bahan baku dari tanaman kelor yang disajikan dalam bentuk teh kelor.

"Tadi saya minum teh kelornya luar biasa. Saya kira ini bangus sekali," katanya saat memberikan arahan dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi NTT Tahun 2019 di Kupang, Kamis (25/4).

Ia mengaku pernah menjalani pendidikan di Jepang dan suka mengonsumsi minuman teh hijau (green tea) yang khas di negeri "Bunga Sakura" itu. "Jadi kadang-kadang saya titip suruh dibelikan. Sekarang saya tidak mau lagi, saya mau beli teh kelor dari NTT, tolong dibuatkan ya," katanya.

Ia mengatakan NTT mendapat anugerah berupa kekayaan alam yang luar biasa, salah satunya tanaman kelor dengan kualitas terbaik di dunia dengan memiliki nilai gizi yang tinggi.

Untuk itu, Menteri Nila mendukung upaya pemerintah setempat dalam mengembangkan tanaman kelor secara besar-besaran untuk konsumsi masyarakat, dalam rangka mengatasi persoalan gizi buruk dan kekerdilan (stunting) yang masih terjadi di daerah itu..

Kegiatan rakerkesda yang dipusatkan di Hotel Aston Kupang itu, antara lain dihadiri Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat beserta unsur pimpinan daerah dari 22 kabupaten dan kota se-NTT.

Selain itu, lebih dari 500 peserta dari kalangan tenaga kesehatan, di antaranya para kepala Dinas Kesehatan dari kabupaten/kota, para pimpinan rumah sakit dan puskesmas, dokter, perawat, serta bidan dari daerah-daerah di provinsi berbasis kepulauan itu.

Baca juga: Menkes sedih dengar NTT ekspor daun kelor ke Australia
Baca juga: Kekerdilan di NTT karena Faktor Budaya