Kupang (Antara NTT) - Pendistribusian bantuan beras sejahtera (Rastra) pada 2017 untuk kepala keluarga penerima sasaran di wilayah provinsi berbasis kepulauan tersebut melalui kartu dinilai tepat karena memiliki sejumlah keuntungan.
"Misalnya, warga tidak akan lagi menerima beras dengan kualitas rendah karena mereka dapat bebas memilih beras dengan kualitas yang diinginkan dengan membelinya di pasar, warung maupun toko," kata ketua Rukun Tetangga (RT) 032 Kelurahan Liliba Kota Kupang, Marthen Mbaun di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan, selama ini (sebelum adanya program kartu pengganti Rastra) terdapat sejumlah kendala karena banyak warga yang tidak tertib mengambil dan mengembalikan kewajibannya dengan baik.
"Kalau sekarang mereka menerima uang nontunai per bulan dalam bentuk kartu. Saldo yang tertera dalam kartu tersebut nantinya akan ditukarkan dengan komoditas beras dan bahan pokok lainnya dengan kualitas yang lebih baik," katanya.
Bukan cuma itu, sebelum adanya kebijakan melalui kartu, sering kali pihak RT dan RW menjadi sasaran protes dan pendistribusian ke RTS apabila yang bersangkutan tidak datang mengambil haknya.
Apalagi, kata dia, pola distribusi bantuan beras tersebut sebelumnya telah diuji coba di 44 kota di Indonesia.
Dari uji coba tersebut, akan dievaluasi untuk mengetahui apakah terdapat kendala selama proses distribusi di lapangan.
"Kalau ini lancar, tentunya akan sangat membantu aparat RT/RW sebagai ujung tombak akhir yang akan menangani distribusi program dan kebijakan itu," katanya.
Sebelumnya, pada 16 Maret dan 19 Juli tahun lalu, Presiden Joko Widodo telah membahas tentang rencana pemerintah untuk mendistribusikan bantuan pangan melalui kartu yang akan disampaikan langsung kepada rumah tangga yang menjadi sasaran.
"Harapan saya adalah dengan reformasi ini, rakyat yang belum sejahtera, yang belum mampu akan memiliki lebih banyak pilihan. Mereka bisa membeli sembako di pasar atau toko dengan kualitas yang lebih baik dan juga bisa memperoleh nutrisi yang lebih seimbang. Tidak hanya karbohidrat, namun juga protein, misalnya telur," ujar Presiden kala itu.
Untuk Nusa Tenggara Timur program beras sejahtera (Rastra) 2017 untuk kepala keluarga penerima sasaran baru akan diluncurkan Gubernur Frans Lebu Raya pada 7 Maret mendatang.
"Menurut rencana peluncuran baru akan dilakukan pada 7 Maret di Kota SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan," kata Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Divre NTT Minggus Foes di Kupang.
Dia mengatakan, sejauh ini Bulog Divre NTT belum mengetahui kuota rastra untuk NTT karena baru akan diluncurkan Gubernur Lebu Raya pada 7 Maret 2017.