KKP Bentuk Stasiun Pengawasan

id Stasiun

KKP Bentuk Stasiun Pengawasan

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

Stasiun pengawasan tersebut berlokasi di Namosain, dan akan dioperasikan oleh para petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kupang (Antara NTT) - Kementerian Kelautan dan Perikanan membentuk stasiun pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP) yang berbasis di Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Ibu Menteri Susi Pudjiastuti membangun stasiun pengawasan di Kota Kupang dan sekarang sudah ada personil, kantor dan mulai beroperasi dalam tahun ini," kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Agus Bulu saat dihubungi Antara di Kupang, Selasa.

Dia mengatakan, stasiun pengawasan tersebut berlokasi di Namosain, Kota Kupang, dan akan dioperasikan oleh para petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Nanti juga ada kapal pengawas perikanan yang disiagakan di Kupang, namun kelasnya di bawah kapal Orca," katanya pula.

Agus menjelaskan, kapal pengawas tersebut akan digunakan untuk membantu pengamanan kelautan dan perikanan di Nusa Tenggara Timur dengan luas wilayah laut mencapai 200.000 km2 itu dari praktik-praktik pelanggaran di laut.

Menurutnya, daerah di NTT masih rawan dengan praktik penangkapan ikan secara ilegal seperti pengeboman terutama di wilayah-wilayah perairan pelosok.

Untuk itu, Dinas Kelautan dan Perikanan di provinsi secara berkelanjutan melakukan patroli pengamanan secara terjadwal.

"Kita lakukan gelar patroli hampir tiga kali setiap tahun dengan mitra di lembaga terkait dari Polisi Perairan, TNI Angkatan Laut, Satker Pengawasan," katanya.

Dia mengatakan, patroli pengamanan tersebut biasanya dilakukan menggunakan Kapal Napoleon dari DKP namun saat ini masih dalam kondisi rusak.

"Kondisi Kapal Napoleon masih rusak dan kami sudah ajukan untuk diperbaiki dalam tahun ini sehingga kami berharap bisa segera beroperasi kembali," katanya.

Selanjutnya, kata dia, ketika stasiun pengawasan dari KKP sudah beroperasi maka patroli pengamanan akan dilakukan bersama-sama sehingga jangkauan pengawasan lebih luas ke semua daerah.

"Selama beberapa tahun sebelumnya kita lebih fokus ke Laut Timpor dengan tingkat pengeboman yang cukup tinggi, namun tahun ini akan dilakukan menyebar ke wilayah Lembata, Alor, Flores, dan sekitaranya," katanya.