Serangan hama tikus di Flores Timur semakin meluas

id Serangan hama tikus

Serangan hama tikus di Flores Timur semakin meluas

Seorang petani memperlihatkan tikus yang ditangkap menggunakan perangkap di area persawahan Desa Ngobo, Kediri, Jawa Timur, Kamis (13/2/2020) (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

"Kondisi serangan hama tikus di Flores Timur juga semakin mengkhawatirkan karena semakin meluas lebih dari satu kecamatan," kata Anton Wukak Sogen..
Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Flores Timur Anton Wukak Sogen mengemukakan serangan hama tikus terhadap tanaman jagung milik para petani di ujung timur Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur itu semakin meluas.

"Kondisi serangan hama tikus di Flores Timur juga semakin mengkhawatirkan karena semakin meluas lebih dari satu kecamatan," kata Anton Wukak Sogen ketika menghubungi Antara di Kupang, Senin (17/2)..

Dia menjelaskan, sebelumnya hama tikus dilaporkan telah menyerang tanaman jagung milik para petani seluas sekitar delapan hektare di Kecamatan Klubagolit, Pulau Adonara.

Namun, kata Anton Wukak, hama tikus sekarang juga sudah mulai menyerang tanaman jagung milik para petani di wilayah Kecamatan Tanjung Bunga, tetapi belum diketahui luas areal terdampak.

Anton Wukak menjelaskan, pihaknya masih terus melakukan upaya pemantauan bersama para petugas penyuluh pertanian di lapangan untuk mendapatkan informasi data yang akurat terkait dampak serangan.

Baca juga: Tanaman jagung di Flores Timur juga diserang hama tikus

"Saya sudah minta para petugas lapangan untuk merinci luas serangan hama ini, sehingga diharapkan bisa mendapatkan data yang akurat untuk langkah penanganan selanjutnya," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya juga telah memberikan peringatan dini kepada hampir semua kecamatan di daerah itu terkait serangan hama tersebut.

Selain hama tikus, lanjut dia, pemerintah dan masyarakat di daerah itu juga sementara berjuang menangani serangan hama ulat grayak yang sudah menyebar pada hampir setiap desa di 19 kecamatan di kabupaten setempat.

"Sekarang memang banyak sekali laporan masuk terkait serangan hama ulat grayak ini dan kami sudah distribusikan obat dan peralatan untuk membantu penanganan hanya saja memang masih sangat kurang," katanya.