Kupang (ANTARA) - Bupati Sikka, Nusa Tenggara Timur, Fransiskus Roberto Diogo, mengatakan pemerintah kabupaten terus memperketat penjagaan pada pintu-pintu perbatasan antarkabupaten untuk mencegah penyebaran Virus Corona jenis baru (COVID-19) di daerah itu.
“Sikka ini letaknya persis di tengah Pulau Flores karena itu upaya pencegahan COVID-19 yang kami lakukan juga dengan memperketat pintu perbatasan antarkabupaten,” katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat (1/5).
Baca juga: Sampel swab enam warga Sikka dikirim ke Surabaya
Wilayah Kabupaten Sikka sendiri, lanjut dia, berbatasan darat secara langsung dengan Kabupaten Flores Timur di bagian timur, dan Kabupaten Ende di bagian barat.
Untuk itu, lanjut dia, di setiap pintu perbatasan, para petugas dari gugus tugas terus melakukan pemeriksaan, termasuk screening untuk mendeteksi suhu tubuh pelintas.
“Para penumpang bus atau pemudik lainnya betul-betul kita screening mereka, sehingga kalau memungkinkan ditindaklanjuti berupa karantina maka kita lakukan koordinasi antarpemerintah kabupaten,” katanya.
Bupati Roberto Diogo mengatakan, upaya pencegahan dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 merupakan aspek yang sangat penting untuk itu pihaknya melalui peran gugus tugas, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah di kabupaten tetangga seperti Flores Timur, Lembata, Ende, dan Nagekeo.
Koordinasi tersebut, lanjut dia, termasuk untuk saling membantu peralatan kesehatan dalam mencegah COVID-19.
“Jadi kita saling bertukar kebutuhan fasilitas, misalnya kekurangan rapid test yah kita bantu kirim, karena COVID-19 ini menjadi tanggung jawab bersama karena bahaya untuk Ende, Flores Timur, maka bahaya juga untuk Sikka,” katanya.
Baca juga: Pemkab Sikka siapkan Rp47 miliar untuk tangani COVID-19