Penderita ISPA Meningkat

id ISPA

Penderita ISPA Meningkat

Direktur RSUD Naibonat Kabupaten Kupang dr Tjokorda IS Febriana (tengah) dalam suatu acara dengan Sekda Kabupaten Kupang Hendrik Paut (kiri) dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang Robert Amaheka (kanan).

Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, mencatat jumlah penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) mengalami peningkatan sejak dua pekan terakhir.
Kupang (Antara NTT) - Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, mencatat jumlah penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) mengalami peningkatan sejak dua pekan terakhir.

Direktur RSUD Naibonat Kabupaten Kupang dr Tjokorda IS Febriana ditemui di Oelamasi, Kamis, mengatakan meningkatnya jumlah penderita ISPA akibat kondisi udara yang tidak sehat karena wilayah kabupaten yang berbatasan dengan negara Timor Leste ini sedang dilanda angin kencang sehingga memicu adanya partikel debu halus yang menggangu pernafasan.

"Berdasarkan data kunjungan pasien yang datang berobat ke RSUD Naibonat sudah 100 orang pasien selama tiga pekan ini dengan keluhan mengalami ganguan pernapasan," kata Febriana.

Febriana menjelaskan penderita ISPA paling banyak berobat ke RSUD Naibonat yakni berusia anak-anak.

"Sekitar 75 persen penderita yang datang berobat itu adalah anak-anak, setiap hari sekitar 10 hingga 15 orang anak yang datang berobat dengan keluhan sesak napas, sebelumnya hanya sekitar 2-3 orang datang berobat," kata Febriana.

Ia mengatakan para penderita ISPA pada umumnya hanya melakukan rawat jalan karena sakit yang diderita anak-anak itu masih ringan sehingga tidak membutuhkan rawat inap.

"Kecuali kalau pasiennya memiliki sakit penyerta seperti asma berat tentu harus menjalani rawat inap," kata Febriana.

Untuk itu, pihaknya berharap selama terjadi angin kencang masyarakat Kabupaten Kupang tetap menjaga pola hidup yang sehat dengan memperbanyak mengkonsumsi buah segar.

"Menjaga pola hidup yang sehat itu penting, harus makan buah segar dan minum air putih yang banyak sehingga daya tahan tubuh semakin kuat. Hal ini perlu dilakukan anak-anak yang rentan terkena sakit sesak napas saat angin kencang dan suhu udara yang dingin seperti saat ini," ujar Febriana. 

Fasilitas penunjang
Di bagian lain penjelasannya, dr Tjokorda IS Febriana mengatakan salah satu upaya pemerintah Kabupaten Kupang untuk menarik para dokter ahli agar betah bertugas di daerah ini adalah ketersediaan fasilitas penunjang seperti rumah, mobil dan dana insentif.

"Pemkab Kabupaten Kupang membutuhkan dokter ahli untuk bertugas di RSUD Naibonat, dan untuk menarik minat para dokter maka pemerintah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang bagi dokter ahli," katanya.

Beberapa fasilitas yang telah disiapkan oleh pemerintah Kabupaten Kupang adalah mobil dinas, rumah dinas, insentif dokter ahli dan dana layanan kesehatan yang telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Kupang.

"Semua fasilitas itu disiapkan pemerintah sebagai upaya menarik minat dokter ahli dari luar NTT datang bertugas di Kabupaten Kupang, apalagi rumah sakit tipe C seperti ini sangat membutuhkan kehadiran tenaga dokter ahli," kata Febriana.

Ia menjelaskan, RSUD Naibonat mengalami kekurangan beberapa dokter ahli seperti internis (penyakit dalam), dokter spesialis mata dan spesialis anak.

Sedangkan untuk dokter ahli bedah dan anestesi sudah dimiliki, sehingga sejak April 2017 rumah sakit tersebut sudah mampu melayani tindakan bedah.

"Sejak ada dokter ahli bedah dan anestesi rumah sakit ini sudah memberikan layanan operasi. rata-rata setiap hari kita melayani satu pasien bedah," ujar Febriana.

Dikatakannya, pemerintah Kabupaten Kupang sedang membangun kerjasama dengan beberapa lembaga perguruan tinggi di Jawa dalam menjaring dokter ahli yang berminat bertugas di Kabupaten Kupang, agar pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dapat lebih maksimal.

"Kita harapkan pada tahun 2017 kekurangan dokter ahli ini sudah bisa diatasi," kata Febriana.