FKPT NTT survei kebhinekaan dan literasi digital

id Survei, NTT, Kota Kupang,survei kebhinekaan

FKPT NTT survei  kebhinekaan dan literasi digital

Proses pelatihan survei kbhinekaan di Kupang oleh FKPT. (Antara Foto/ Kornelis Kaha)

Berbagai hasil survei ini akan menjadi bahan acuan kami, untuk berbagai hal yang berkaitan dengan terorisme
Kupang (ANTARA) - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui bidang penelitian melakukan survei terkait kebhinekaan dan literasi digital tahun 2020.

Ketua bidang penelitian FKPT NTT, Dr Maria Theresia Geme kepada wartawan di Kupang, Rabu, (5/8) mengatakan bahwa Survei dilakukan terhadap 600 responden empat kabupaten/kota di NTT.

"Empat wilayah itu yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Kabupaten Ngada," katanya.

Baca juga: FKPT NTT diminta tingkatkan kewaspadaan dini bahaya terorisme

Maria mengatakan bahwa survei soal kebhinekaan ini sudah dilakukan sejak tahun 2017 lalu.Pada tahun 2017 lalu, FKPT menggelar survei tentang analisis daya tangkal masyarakat pada terorisme dan analisis pengaruh kearifan lokal.

Ia menjelaskan bahwa hasil penelitian FKPT pada tahun 2017 menunjukkan bahwa kearifan lokal dan kesejahteraan adalah daya tangkal terkuat melawan terorisme.

Surveipun kembali dilakukan pada tahun 2018, dimana hasil survei itu menunjukan bahwa wawasan kearifan lokal pada kaum terdidik masih rendah.

"Di survei tahun 2019 lalu kami masih lakukan survei seperti pada tahun 2018, dan menunjukan bahwa kalau kearifan lokal sangat efektif dan bisa diandalkan untuk menangkal terorisme. Tetapi sayangnya pendidikan kebhinekaan pada anak masih rendah. " ujar dia.

Baca juga: Perlu sosialisasi pencegahan terorisme di tingkat kelurahan
Baca juga: BNPT gandeng FKPT NTT gelar lomba jurnalistik tentang terorisme


Ia menambahkan bahwa berbagai rekomendasi hasil penelitian dalam tiga tahun ini akan menjadi dasar bagi BNPT melalui FKTP kembali melakukan penelitian soal kebhinekaaan literasi penggunaan media sosial.

"Berbagai hasil survei ini akan menjadi bahan acuan kami, untuk berbagai hal yang berkaitan dengan terorisme," tambah dia.