NTT targetkan padat karya pertanian serap 1.505 tenaga kerja

id NTT,Program Padat Karya,padat karya

NTT targetkan padat karya pertanian serap 1.505 tenaga kerja

Masyarakat memperbaiki saluran irigasi sebagai bagian dari program padat karya tunai Kementerian PUPR. ANTARA/Dokumentasi Kementerian PUPR

Untuk target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.505 orang dalam padat karya pertanian ini, pemerintah provinsi telah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp12,9 miliar

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan program padat karya dalam pembangunan infrastruktur di sektor pertanian dapat menyerap sebanyak 1.505 tenaga kerja.

"Untuk target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.505 orang dalam padat karya pertanian ini, pemerintah provinsi telah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp12,9 miliar," kata Kepala Bidang Ekonomi, Infrastruktur, dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi NTT Alfonsius Theodorus  dalam web seminar tentang fiskal dan ekonomi regional, yang digelar Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Provinsi NTT di Kupang, Rabu, (4/11).

Ia menyebutkan program padat karya sektor pertanian yang dilakukan di antaranya rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pembangunan embung pertanian skala kecil, serta perpipaan dan perpompaan skala besar dan menengah.

Baca juga: Kemenkeu dorong percepatan padat karya di NTT

Alfonsius menjelaskan program skema pembangunan ini dihadirkan guna menciptakan dampak ekonomi bagi masyarakat di NTT yang mengalami kesulitan pendapatannya akibat situasi pandemi COVID-19.

Ia mengatakan, selain padat karya, sejumlah program lain juga disiapkan lewat sektor pertanian dan ketahanan pangan seperti bantuan sosial pemberdayaan kelompok masyarakat sektor pertanian serta bantuan sosial pemberdayaan kelompok masyarakat tani.

Alfonsius mengatakan skema program pembangunan ekonomi ini juga diharapkan dapat menolong para pekerja yang diberhentikan akibat kondisi pandemi COVID-19.

"Dalam catatan kami terdapat sebanyak 15.000 pekerja yang di PHK tersebar di 22 kabupaten/kota, sehingga diharapkan banyak yang bisa terserap melalui padat karya ini” katanya.

Baca juga: Pengamat sebut padat karya bukan pemberdayaan ekonomi

Kegiatan web seminar bertema "Menjaga Ekspektasi di Tengah Pelemahan Ekonomi" ini menghadirkan sejumlah narasumber lain di antaranya perwakilan Badan Kajian Fiskal Kementerian Keuangan Adi Budiarso, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT I Nyoman Ariawan Atmaja, dan Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang Prof Ir Fredik L Benu.