PLN penuhi kebutuhan listrik untuk usaha hortikultura di Labuan Bajo

id NTT,Manggarai Barat,Labuan Bajo,PLN,PLN ULP Labuan Bajo,usaha holtikultura

PLN penuhi kebutuhan listrik untuk usaha hortikultura di Labuan Bajo

Usaha produksi sayur dan buah-buhaan Andesco Farms di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. (ANTARA/HO-Humas PLN UIW NTT)

kita berharap hasil produksi lebih optimal dengan dukungan pasokan listrik ini
Kupang (ANTARA) - PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Labuan Bajo memasok listrik sebesar 66 kVA untuk memenuhi kebutuhan usaha hortikultura di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Manager ULP Labuan Bajo, Gede Ambara Natha dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu, (6/3) menjelaskan sasaran pertama pasokan listrik ini diberikan kepada usaha hortikultura Andesco Farms yang merupakan pelanggan pertama yang mendapatkan layanan listrik melalui program electrifying agriculture.

"Pasokan listrik ini untuk mendukung sektor usaha agar bisa mengoptimalkan produksi komoditi sayur dan buah-buahan sehingga bisa menyokong kebutuhan pariwisata di Labuan Bajo merupakan kawasan pariwisata strategis nasional," katanya.

Ia menjelaskan, layanan listrik ini dihadirkan melalui program electrifying agriculture yang khusus menyasar pelaku usaha di sektor pertanian dan perkebunan.

Tahap awal layanan program ini sudah direalisasikan kepada usaha Andesco Farms dan selanjutnya layanan serupa juga disediakan untuk para pelaku usaha lain di Manggarai Barat.

Gede Ambara berharap dengan pasokan listrik yang lebih memadai, produktivitas usaha holtikultura dapat berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan pasar terutama sektor pariwisata Labuan Bajo yang sudah mendunia dengan destinasi unggulan Taman Nasional Komodo.

"Komoditi sayur dan buah-buhan juga merupakan kebutuhan penting di sektor industri pariwisata sehingga kita berharap hasil produksi lebih optimal dengan dukungan pasokan listrik ini," katanya.

Baca juga: Pemkab Sikka bantu sambung listrik gratis bagi 1.115 KK

Baca juga: Ini harapan Wagub NTT soal rasio elektrifikasi


Sementara itu, perwakilan Adesco Farms Iqbal mengatakan pihaknya optimistis dengan pasokan listrik yang lebih memadai ini maka hasil produksi holtikltura usaha tersebut menjadi lebih maksimal.

Ia menjelaskan sebelumnya kebutuhan listrik di usaha itu hanya mengandalkan sumber energi listrik dari ganset dengan pengeluaran biaya untuk bahan bakar yang lebih besar mencapai hingga Rp5 juta per bulan, di luar dari biaya perawatan.

"Namun sekarang kami sudah menggunakan listrik PLN yang tentu lebih menghemat biaya operasional dan kegiatan produksi holtikultura di usaha ini juga lebih lancar," katanya.