BPKMKH-VRI sebut perekrutan veteran palsu di NTT hingga 2.803 orang

id NTT,BPKMKH-VRI,Veteran palsu

BPKMKH-VRI sebut perekrutan veteran palsu di NTT hingga 2.803 orang

Ketua Organisasi Masa Barisan Pembela Martabat Kehormatan dan Hak Veteran Republik Indonesia (BPMKH-VRI) Stefanus Nahak (kedua kanan). ANTARA/Aloysius Lewokeda

...Masyarakat yang tidak tahu didaftarkan jadi veteran, padahal yang bersangkutan tidak berjuang dan mereka diminta membayar uang hingga puluhan juta
Kupang (ANTARA) - Ketua Organisasi Masa Barisan Pembela Martabat Kehormatan dan Hak Veteran Republik Indonesia (BPMKH-VRI) Stefanus Nahak mengatakan praktik perekrutan veteran Seroja palsu di Nusa Tenggara Timur mencapai hingga 2.803 orang.

"Dari 2.803 veteran palsu ini, ada sebanyak 2.578 didaftarkan di satu hari, dan itu fiktif, karena pendaftaran veteran sebenarnya dilakukan pada 2008-2009," katanya saat menghubungi ANTARA di Kupang, Sabtu, (7/8).

Ia mengatakan pihaknya memiliki data dan dokumen yang lengkap terkait praktik perekrutan veteran palsu ini yang tersebar di berbagai wilayah di Pulau Timor.

Praktik yang dilakukan ungkap dia berupa pemalsuan identitas kemudian dibuat seolah-olah didaftarkan pada 2009 lalu dikirimkan ke Pemerintah Pusat.

Stefanus Nahak mengatakan pihaknya menduga kuat adanya keterlibatan oknum di Direktorat Veteran Kementerian Pertahanan RI dalam praktik perekrutan veteran palsu di NTT.

"Makanya kami juga berani melaporkan 12 perwira di Puspom TNI-AD. Dokumen laporan ada di kami dan saya sebagai pelapor juga sudah diperiksa," ujarnya.

Ia mengatakan praktik perekrutan veteran palsu ini merupakan kejahatan terhadap negara dan merusak martabat bangsa, sehingga pihaknya meminta agar Pemerintah Pusat membongkar kasus ini dan mengusut hingga tuntas.

Praktik ini jelas sangat merugikan negara karena uang negara dibayarkan kepada orang yang tidak berhak.

Stefanus Nahak mengatakan di sisi lain juga terjadi pemerasan kepada masyarakat yang diharuskan memberikan sejumlah uang untuk ditetapkan jadi anggota veteran.

"Masyarakat yang tidak tahu didaftarkan jadi veteran, padahal yang bersangkutan tidak berjuang dan mereka diminta membayar uang hingga puluhan juta," ucap-nya.

Baca juga: BPMKH-VRI sebut jaringan calo mafia veteran palsu di NTT masih terus bergerak

Oleh karena itu pihaknya meminta agar Pemerintah Pusat mengambil tindakan tegas untuk mengusut dan memroses secara hukum pihak-pihak yang diduga terlibat dalam praktik perekrutan veteran palsu ini.

Baca juga: Oknum TNI diduga terlibat dalam jaringan mafia veteran palsu

"Masalah di Asabri saja bisa terbongkar, karena itu kita berharap mafia dalam praktik veteran palsu ini juga bisa dibongkar," katanya menegaskan.