Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Agustinus Payong Boli mengimbau warga yang bermukim di sekitar lereng agar mengevakuasi diri saat terjadi hujan dalam waktu yang panjang di daerah setempat.
"Ketika hujan dengan intensitas tinggi berlangsung lebih dari 45 menit maka warga di area sekitar lereng gunung dan bukit agar menghindar untuk sementara ke tempat yang lebih aman," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (19/11).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya mitigasi ancaman bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Flores Timur selama musim hujan.
Payong Boli mengatakan ramalan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa fenomena cuaca ekstrem La Nina melanda wilayah NTT termasuk Flores Timur hingga Februari 2022.
Fenomena cuaca ekstrem ini kata dia berupa hujan dengan intensitas tinggi sehingga dibutuhkan kewaspadaan yang tinggi dari masyarakat terutama di titik-titik rawan bencana.
Di Flores Timur, kata dia, banyak masyarakat terutama di Pulau Adonara yang bermukim di sekitar lereng seperti di Gunung Ile Boleng, Bukit Seburi, dan lainnya.
Masyarakat di sekitar lereng ini perlu lebih waspada ketika wilayah setempat diguyur hujan yang lebat dan berdurasi panjang, katanya.
Lebih lanjut Payong Boli mengatakan bencana tanah longsor dan banjir bandang yang merenggut puluhan nyawa warga di Pulau Adonara pada April 2021 lalu masih menyisakan perasaan traumatik bagi warga.
Oleh sebab itu kewaspadaan dini harus dilakukan dalam menghadapi potensi ancaman bencana-bencana selanjutnya.
"Bencana bisa datang kapan saja dan di mana saja tanpa memandang siapapun, sehingga kita semua harus terus waspada dan sebisa mungkin mengurangi resiko bencana," katanya.
Baca juga: Wabup Flotim perintahkan BPBD perkuat mitigasi bencana
Baca juga: Pemda Flores Timur bubarkan organisasi Porter Pelabuhan Larantuka