Petani NTT mulai panen

id Johanis

Petani NTT mulai panen

Kepala Dinas Pertanian NTT Johanis Tay Ruba.

Para petani di NTT mulai memasuki musim panen hasil perkebunan yang diperkirakan berlangsung selama tiga bulan.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pertanian Nusa Tenggara Timur Yohanis Tay Ruba mengemukakan para petani di daerah ini mulai memasuki musim panen hasil perkebunan yang diperkirakan berlangsung selama tiga bulan.

"Saat ini petani-petani di NTT lagi memanen hasil perkebunan seperti kakao, cengkeh, kopi, kelapa dan jambu mete," kata Kadis Yohanis Tay Ruba saat dihubungi Antara di Kupang, Selasa (19/6).

Ia mengatakan, musim panen lebih dominan dilakukan para petani di wilayah Pulau Flores dan sekitarnya yang terdiri dari beberapa klaster hasil perkebunan.

Yohanis menyebut, seperti panen pada klaster kakao di Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, serta Kabupten Flores Timur yang sebagian petaninya juga memanen jambu mete.

Khusus wilayah utara Pulau Flores seperti di Sikka dan Ende juga mulai memanen hasil perkebunan berupa kelapa. "Memang para petani di daerah ini juga tampak mulai mencari tenaga kerja dari daerah sekitar yang tidak menanam untuk memanen hasil-hasil yang ada," katanya.

Baca juga: Areal tanaman padi di NTT meningkat 6.000 hektare

Ia menjelaskan, sementara petani di Kabupaten Bajawa dan Manggarai juga memanen hasil kopi arabika dan robusta. Selain itu, penen cengkeh di Kabupaten Nagekeo, wilayah selatan Ngada, Manggarai, dan Manggarai Timur. Sementara?panen hasil perkebunan di Pulau Sumba didominasi jambu mete.

Ia menjelaskan, musim panen hasil perkebenan tidak dilakukan secara serentak namun secara bertahap hingga tiga bulan ke depan. "Panen perdana itu untuk hasil perkebunan yang sudah matang, sambil menunggu yang masih hijau untuk panen tahap kedua dan seterusnya," katanya.

Ia menambahkan, umumnya hasil panen para petani itu selanjutnya diolah dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun dijual ke Surabaya, Jawa Timur lewat jalur perdagangan antarpulau.