Ende dorong penyuluh aktif dampingi petani waspada kekeringan

id musim kemarau,kemarau 2022,suhu panas,ende,NTT,flores

Ende dorong penyuluh aktif dampingi petani waspada kekeringan

Kepala Dinas Pertanian Ende Marianus Aleksander (kiri) ikut serta dalam panen padi warga di lokasi persawahan Ratebhene Mautenda, Ende, NTT, Jumat (13/5/2022) (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Perlu analisa dengan baik kondisi air dan situasi cuaca iklim saat ini...
Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ende, NTT mendorong penyuluh pertanian dan petugas lapangan untuk aktif mengimbau dan mendampingi petani dalam mewaspadai dampak kekeringan yang akan terjadi pada musim kemarau tahun 2022 ini.

"Petugas lapangan dan penyuluh di desa harus bimbing petani dan kelompok tani untuk bersama-sama melihat ketersediaan air pada periode penanaman April-September nanti," kata Kepala Dinas Pertanian Ende Marianus Aleksander ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Sabtu, (15/5).

Hal itu dia sampaikan menyikapi imbauan BMKG terkait prakiraan musim kemarau tahun 2022 di NTT yang akan mencapai puncaknya pada bulan Juli-Agustus 2022. Marianus mengatakan penyuluh pertanian harus melakukan pendampingan pada beberapa kondisi.

Untuk saat ini, katanya, petani sementara melakukan panen periode tanam Oktober 2021-Maret 2022. Artinya, kekeringan tidak mengancam kehidupan petani dalam fase itu.

Namun, ancaman kekeringan yang perlu diantisipasi terjadi pada periode musim tanam April-September 2022. Bagi daerah yang tidak memiliki cukup air, petugas lapangan dan petani harus menganalisa sebaik mungkin ketersediaan air.

Dia menjelaskan petugas dan petani harus menghitung kemampuan air yang tersedia dalam tanah hingga beberapa bulan. Karena umur padi paling kurang tiga bulan, maka kecukupan air harus memperhatikan kondisi itu.

Marianus mendorong petugas lapangan dan petani untuk menganalisa dengan baik segala kondisi. Jika tidak memungkinkan, maka akan dibantu dengan potensi air tanah dengan menggunakan pompa air, atau sumur tanah dangkal untuk mengairi persawahan.

"Perlu analisa dengan baik kondisi air dan situasi cuaca iklim saat ini," ungkapnya.

Baca juga: BMKG keluarkan peringatan karhutla di Pulau Timor

Terkait waspada kekeringan ini, Marianus menyatakan kesiapan dinas teknis untuk mengantisipasi segala hal buruk yang akan ditimbulkan karena cuaca.

Baca juga: Flores Timur siagakan mobil tangki pasok air bersih selama kemarau

Para petugas pun akan proaktif memberikan bimbingan dan mendampingi para petani atau kelompok tani sehingga hasil produktivitas petani pada periode tanam April-September juga baik.