Saham merosot jelang data inflasi AS

id saham global,saham Asia,indeks MSCI,indeks CSI00,indeks Nikkei,indeks KOSPI,indeks Hang Seng

Saham merosot jelang data inflasi AS

Arsip Foto - Sejumlah pekerja yang memakai masker pelindung, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), tercermin pada papan elektronik yang menampilkan harga saham Jepang di luar sebuah pialang di Tokyo, Jepang, Selasa (5/10/2021). ANTARA/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/am.

...Pelemahan yang tidak terduga dalam rilis ini akan diperlukan untuk menghilangkan ekspektasi kenaikan suku bunga Fed
Sydney/London (ANTARA) - Saham-saham merosot pada perdagangan Senin, (11/7/2022) karena investor bersiap untuk laporan inflasi AS yang dapat memaksa kenaikan suku bunga super besar lainnya, dan awal musim laporan laba perusahaan di mana keuntungan akan berada di bawah tekanan.

Indeks STOXX saham Eropa tergelincir 1,3 persen, dengan S&P 500 berjangka turun 0,8 persen dan Nasdaq berjangka turun 0,9 persen karena laporan penggajian AS Juni yang optimis meningkatkan ekspektasi kenaikan suku buang 75 basis poin dari Federal Reserve.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 1,8 persen, sementara indeks CSI300 saham unggulan China ditutup jatuh 1,7 persen setelah Shanghai menemukan kasus COVID-19 yang melibatkan subvarian baru, Omicron BA.5.2.1.

Sementara itu, indeks Nikkei Jepang berakhir menguat 1,11 persen, indeks KOSPI Korea ditutup melemah 0,44 persen dan indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 2,77 persen.

Imbal hasil obligasi dan dolar AS juga naik, yang terakhir mencapai puncak 24 tahun terhadap yen.

Menggarisbawahi sifat global dari tantangan inflasi, bank sentral di Kanada dan Selandia Baru diperkirakan akan memperketat kebijakan lebih lanjut minggu ini.

Sementara Wall Street yang menambah beberapa keuntungan minggu lalu, suasana pasarnya akan diuji oleh laporan laba dari JPMorgan dan Morgan Stanley pada hari Kamis, dengan Citigroup (14/7/2022) dan Wells Fargo sehari setelahnya.

Rintangan lain adalah laporan harga konsumen AS Rabu (13/7/20220, di mana pasar memperkirakan inflasi utama meningkat lebih lanjut menjadi 8,8 persen tetapi sedikit perlambatan dalam ukuran inti menjadi 5,8 perdsen.

Data awal ekspektasi inflasi konsumen minggu ini juga akan menjadi perhatian Fed.

"Pelemahan yang tidak terduga dalam rilis ini akan diperlukan untuk menghilangkan ekspektasi kenaikan suku bunga Fed pada 27 Juli 75 basis poin, yang terangkat dari sekitar 71 basis poin menjadi 74 basis poin pasca laporan angka penggajian," kata Ray Attrill, kepala strategi valas di NAB.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik sekitar 10 basis poin di tengah laporan data pekerjaan dan imbal hasil obligasi 10-tahun berdiri di 3,09 persen pada Senin, naik dari terendah baru-baru ini di 2,746 persen.

Baca juga: KSEI catat investor saham didominasi milenial dan gen Z

Baca juga: IHSG diprediksi lanjutkan penguatan





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saham merosot jelang data inflasi AS dan laba perusahaan yang tertekan