IHSG berpeluang menguat seiring turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS

id IHSG,Bursa,Saham

IHSG berpeluang menguat seiring turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS

Seorang pria melintas di depan layar digital pergerakan harga saham di gedung BEI, Jakarta, Selasa (11/10/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

Kami memperkirakan IHSG berpotensi menguat pada hari ini, didukung dengan sentimen positif dari pergerakan bursa global dan regional, tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu, (26/10/2022).

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, berpeluang menguat seiring turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS.

IHSG dibuka menguat 8,37 poin atau 0,12 persen ke posisi 7.056,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,22 poin atau 0,12 persen ke posisi 1.007,05.

"Kami memperkirakan IHSG berpotensi menguat pada hari ini, didukung dengan sentimen positif dari pergerakan bursa global dan regional," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu, (26/10/2022).

Bursa saham AS ditutup menguat pada Selasa (25/10) kemarin. DJIA naik 1,07 persen, S&P500 menguat 1,63 persen, dan Nasdaq meningkat 2,25 persen.

Pasar mendapat dorongan dari penurunan imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS serta rilis sejumlah data ekonomi AS, di antaranya S&P coreLogic case-shiller home price indices dan consumer confidence index, yang menunjukkan pelemahan.

Data tersebut tampaknya meyakinkan pasar bahwa ekonomi telah mulai melambat, dan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lebih tinggi dari yang telah diperkirakan.

Rilis sejumlah laporan keuangan yang cukup positif dari sejumlah emiten seperti Coca-Cola dan GM juga ikut menopang pasar kemarin. Pekan ini, masih ada sejumlah emiten besar yang akan merilis laporan keuangannya, di antaranya Meta, Amazon, dan Apple.

Pada sisa pekan ini, sejumlah data ekonomi yang akan dirilis antara lain core GDP growth rate dan personal income. Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun tercatat di level 4,1 persen dan indeks dolar AS terpantau di level 111.

Sementara itu, pasar komoditas terpantau bergerak beragam. Harga minyak Brent menguat 0,15 persen dan batu bara melemah 0,47 persen.

Sedangkan harga nikel menguat 1,1 persen, minyak sawit mentah atau CPO naik 0,71 persen ke level 4.129 ringgit, dan emas terpantau naik 0,08 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 289,51 atau 1,06 persen ke 27.539,79, indeks Hang Seng naik 194,43 atau 1,28 persen ke 15.360,02, indeks Shanghai meningkat 14,35 poin atau 0,48 persen ke 2.990,63, dan indeks Straits Times menguat 30,47 poin atau 1,02 persen ke 3.014,62.

Baca juga: IHSG diproyeksikan menguat

Baca juga: IHSG menguat tipis dibayangi potensi kenaikkan suku bunga


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpeluang menguat seiring turunnya imbal hasil obligasi AS