PLN rehabilitasi mangrove pada 20 hektare lahan di NTT
...Kami memiliki misi dalam melakukan usaha atau kegiatan harus selalu berwawasan lingkungan sehingga program 2024 ini kami punya program menanam pada kurang lebih 20 hektare di dua desa
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) menjalankan program rehabilitasi mangrove pada lahan seluas 20 hektare yang berada di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami memiliki misi dalam melakukan usaha atau kegiatan harus selalu berwawasan lingkungan sehingga program 2024 ini kami punya program menanam pada kurang lebih 20 hektare di dua desa," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT I Gede Agung Sindu Putra kepada wartawan usai melakukan penanaman pohon serentak di Desa Tanah Merah, Kabupaten Kupang, Kamis, (7/3/2024).
Program rehabilitasi mangrove yang masuk dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2024 itu diwujudkan lewat penanaman mangrove serentak di Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
Selain Desa Tanah Merah, satu desa lain yang menjalankan program itu yakni wilayah Menipo di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, yang mana masing-masing desa melakukan rehabilitasi mangrove pada lahan seluas 10 hektare.
Sindu mengatakan program serupa pernah dijalankan secara bertahap di NTT sejak tahun 2018 hingga 2023 dengan jumlah mangrove yang telah tertanam sebanyak 16.500 pohon pada luasan lahan mencapai 2,4 hektare.
Menurutnya mangrove memang memiliki banyak manfaat untuk lingkungan sehingga perlunya komitmen bersama untuk mendukung pelestarian alam lewat mangrove.
Ia pun memastikan PLN terus mengawal pohon mangrove yang telah ditanam itu hingga tiga tahun ke depan sehingga program itu tidak sebatas seremonial belaka.
"Kami kawal sepanjang tiga tahun untuk memastikan apa yang kita tanam hari ini tumbuh dengan baik dan jadi bagian dari hutan mangrove yang lebih luas," ucap Sindu.
Adapun program rehabilitasi itu juga menjadi bagian dari sinergi PLN dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Upaya serupa juga dijalankan lewat kerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Neolmina.
Kepala Desa Tanah Merah, Lasarus Dillak memberikan apresiasi atas dukungan PLN lewat program TJSL untuk rehabilitasi mangrove.
Ia mengatakan keberadaan mangrove sangat penting bagi desa tersebut.
Tak hanya berfungsi untuk penyerapan karbon, ia menyebut mangrove juga menjadi tempat bertelur ikan, udang, dan kepiting.
Ia berharap upaya bersama yang telah dimulai dari penanaman mangrove itu dapat menjadi lebih baik ke depan sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Kalau lihat udang dan kepiting di jual di depan itu diambil dari sini," kata Lasarus.
Dalam kegiatan penanaman pohon serentak yang juga didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), PLN memberikan bantuan dan penghargaan kepada beberapa tokoh pemerintahan desa, kelompok usaha, dan masyarakat yang mendukung upaya pelestarian alam.
PLN juga menandatangani komitmen bersama dengan PT Pertamina, PT Pelindo, dan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) terkait program TJSL dalam pelestarian lingkungan.
Baca juga: PLN NTT sebut sudah 126 KK terima Program Listrik Gratis
Baca juga: PLN NTT berhasil listriki dua desa dan satu dusun di Kabupaten Manggarai
Baca juga: PT PLN resmikan stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN jalankan rehabilitasi mangrove pada 20 hektare lahan di NTT
"Kami memiliki misi dalam melakukan usaha atau kegiatan harus selalu berwawasan lingkungan sehingga program 2024 ini kami punya program menanam pada kurang lebih 20 hektare di dua desa," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT I Gede Agung Sindu Putra kepada wartawan usai melakukan penanaman pohon serentak di Desa Tanah Merah, Kabupaten Kupang, Kamis, (7/3/2024).
Program rehabilitasi mangrove yang masuk dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2024 itu diwujudkan lewat penanaman mangrove serentak di Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
Selain Desa Tanah Merah, satu desa lain yang menjalankan program itu yakni wilayah Menipo di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, yang mana masing-masing desa melakukan rehabilitasi mangrove pada lahan seluas 10 hektare.
Sindu mengatakan program serupa pernah dijalankan secara bertahap di NTT sejak tahun 2018 hingga 2023 dengan jumlah mangrove yang telah tertanam sebanyak 16.500 pohon pada luasan lahan mencapai 2,4 hektare.
Menurutnya mangrove memang memiliki banyak manfaat untuk lingkungan sehingga perlunya komitmen bersama untuk mendukung pelestarian alam lewat mangrove.
Ia pun memastikan PLN terus mengawal pohon mangrove yang telah ditanam itu hingga tiga tahun ke depan sehingga program itu tidak sebatas seremonial belaka.
"Kami kawal sepanjang tiga tahun untuk memastikan apa yang kita tanam hari ini tumbuh dengan baik dan jadi bagian dari hutan mangrove yang lebih luas," ucap Sindu.
Adapun program rehabilitasi itu juga menjadi bagian dari sinergi PLN dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Upaya serupa juga dijalankan lewat kerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Neolmina.
Kepala Desa Tanah Merah, Lasarus Dillak memberikan apresiasi atas dukungan PLN lewat program TJSL untuk rehabilitasi mangrove.
Ia mengatakan keberadaan mangrove sangat penting bagi desa tersebut.
Tak hanya berfungsi untuk penyerapan karbon, ia menyebut mangrove juga menjadi tempat bertelur ikan, udang, dan kepiting.
Ia berharap upaya bersama yang telah dimulai dari penanaman mangrove itu dapat menjadi lebih baik ke depan sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Kalau lihat udang dan kepiting di jual di depan itu diambil dari sini," kata Lasarus.
Dalam kegiatan penanaman pohon serentak yang juga didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), PLN memberikan bantuan dan penghargaan kepada beberapa tokoh pemerintahan desa, kelompok usaha, dan masyarakat yang mendukung upaya pelestarian alam.
PLN juga menandatangani komitmen bersama dengan PT Pertamina, PT Pelindo, dan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) terkait program TJSL dalam pelestarian lingkungan.
Baca juga: PLN NTT sebut sudah 126 KK terima Program Listrik Gratis
Baca juga: PLN NTT berhasil listriki dua desa dan satu dusun di Kabupaten Manggarai
Baca juga: PT PLN resmikan stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN jalankan rehabilitasi mangrove pada 20 hektare lahan di NTT