Para petani di Kupang belum dapat pupuk bersubsidi

id Sawah

Para petani di Kupang belum dapat pupuk bersubsidi

Seorang petani sedang menaburkan pupuk ke sawahnya di kawasan persawahan Desa Baumata, Kabupaten Kupang, NTT, Rabu (6/3). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha).

Para petani sawah di kawasan Tuahanas, Desa Baumata, Kabupaten Kupang, mengakui bahwa sampai sejauh ini mereka belum mendapatkan pupuk urea bersubsidi dari pemerintah.
Kupang (ANTARA News NTT) - Para petani sawah di kawasan Tuahanas, Desa Baumata, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur mengakui bahwa sampai sejauh ini mereka belum mendapatkan pupuk urea bersubsidi dari pemerintah.

Antonius Nubatonis, seorang petani yang ditemui di kawasan Tuahans, Desa Baumata, sekitar 12 km selatan Kota Kupang, Rabu (6/3) mengatakan bahwa pihaknya hingga kini belum mendapatkan pupuk dari agen.

"Kami belum dapatkan pupuk dari agen, padahal kami sudah mulai menanam," katanya ketika ditanyai seputar pembagian pupuk urea bersubsidi di daerah itu.

Ia mengatakan agen pupuk harus secepatnya mengirimkan pupuk urea kepada para petani, karena di desa itu, baru beberapa patani yang sudah mulai menanam padi karena masih memiliki stok pupuk.

Sementara para petani lainnya seperti dirinya hingga kini hanya menunggu kiriman pupuk bersubsidi dari pemerintah.

"Sambil menunggu datangnya pupuk bersubsidi, saya terpaksa mengolah lahan dulu sebagai persiapan menanam. Para petani di sini harapkan kalau bisa pupuk ureanya secepatnya dikirim," tambah dia.

Baca juga: Wagub harapkan distribusi pupuk tidak terlambat

Selain Anton, Marthen juga mengakui hal serupa. "Saya bingung, mengapa sampai saat ini para petani di desa saya belum juga mendapatkan pupuk, padahal di desa lain di Kabupaten Kupang, sudah mendapatkan pupuk," katanya.

"Padahal kami sudah membayar harga pupuk sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK)," katanya menambahkan.

Menanggapi hal tersebut PT Pupuk Kaltim Wilayah NTT yang menjadi distributor pupuk bersubsidi kepada para petani di NTT mengaku sudah mengirimkan kurang lebih 11.800 ton pupuk urea bersubsidi hingga Minggu (3/3).

"Jika ada petani yang komplain bisa menghubungi kami langsung karena kami juga sudah membuka nomor telpon pengaduan (HP: 081 350 796 760)," kata Didik Triyono, pimpinan PT Pupuk Kaltim Wilayah NTT.

Baca juga: Petani Sumba Barat Daya buat pupuk organik
Baca juga: Stok Pupuk Masih Aman