Kalau rumput laut tidak laku, bawa saja ke rumah jabatan gubernur

id Gubernur NTT

Kalau rumput laut tidak laku, bawa saja ke rumah jabatan gubernur

Gubernur NTT Viktor B Laiskodat saat berkunjung ke Pulau Semau, sebuah pulau kecil yang terletak di dekat bibir pantai Kota Kupang, Jumat (29/3). Namun, Pulau Semau masuk dalam wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Kupang.(ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

"Kalau rumput laut tidak laku, bawa komoditas tersebut ke rumah jabatan gubernur...pemerintah pasti akan membelinya," kata Gubernur NTT Viktor Laiskodat.

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur segera menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur tentang harga atas dan harga bawah rumput laut di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.

"Kami akan buatkan Pergub untuk mengatur harga atas dan harga bawah komoditas rumput laut di NTT. Jika, misalnya, harga pasaran per kilogramnya Rp5.000 dan saat dijual ternyata turun di bawah Rp5.000, maka pemerintah akan beli," kata Gubernur NTT Viktor Laiskodat di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Jumat (29/3).

Ia mengatakan rumput laut di Pulau Semau adalah salah satu produk unggulan yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu. "Jika tidak ditata dengan harga yang baik, maka, akan merugikan para petani rumput laut di Pulau Semau itu," katanya.

Namun, kata dia, para petani rumput laut di NTT tak perlu khawatir, jika harga rumput laut anjlok, Pemerintah NTT akan membelinya. "Karena itu, kita harus segera mengaturnya lewat Pergub," ujarnya.

Gubernur Laiskodat mengharapkan para petani rumput laut agar tidak pesimistis terhadap gejolak harga komoditas emas hijau tersebut. "Kalau rumput laut tidak laku, bawa komoditas tersebut ke rumah jabatan gubernur...pemerintah pasti akan membelinya," katanya.

Menanggapi hal itu, sejumlah petani rumput laut di Pulau Semau menyambut gembira. Mereka menilai kebijakan tersebut akan menguntungkan para petani rumput laut tidak hanya di Pulau Semau tapi di seluruh NTT.

"Akhirnya, nanti akan ada kebijakan yang menguntungkan kami. Hal ini tentu akan menguntungkan kami petani rumput laut, tidak hanya di Pulau Semau tapi di seluruh NTT," kata Frans Katu Lote, seorang petani rumput laut dari Desa Letbaun, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang.

Gubernur Laiskodat menyadari bahwa menjadi seorang petani rumput laut itu sangat berat, apalagi pada saat gagal panen. "Para petani akan gigit jari..karena itu, kita doakan agar Pergubnya segera terbit," demikian Gubernur Viktor Laiskodat.

Baca juga: NTT ekspor langsung rumput laut ke Argentina
Baca juga: NTT ekspor 75 ton rumput laut ke China