Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan pemerintahannya mulai tahun ini akan mengekspor langsung daun kelor ke negeri Sakura Jepang.
"Kami targetkan tahun ini NTT sudah mulai ekspor daun kelor ke Jepang," kata Gubernur Laiskodat di Kupang, Kamis (30/5).
Ia mengatakan kelor yang diminta dari Jepang bisa mencapai sekitar 40 ton per dua minggu dalam bentuk bubuk. "Karena itu kami sedang persiapan untuk memenuhi permintaan tersebut dan diharapkan tahun ini sudah bisa mulai ekspor," katanya.
Ia mengatakan tanaman kelor bagi masyarakat di provinsi setempat masih dianggap sayur kelas dua. "Kelor dikonsumsi warga ketika tidak memiliki persediaan jenis sayuran lainnya," katanya.
Namun, sejak awal pemerintahannya mulai mendorong pengembangan tanaman kelor secara besar-besaran untuk peningkatan gizi masyarakat maupun dijual sebagai sumber pendapatan.
Baca juga: Menkes bangga dengan minuman olahan dari daun kelor
"Sekarang saya lihat sudah banyak yang menjadikan kelor ini sebagai bagian dari menu sayur utama," katanya.
Ia menambahkan, tanaman kelor memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dibutuhkan berbagai negara untuk konsumsi maupun industri. Karena itu, ia menargetkan hasil kelor yang dikembangkan di provinsi bisa dipasarkan untuk ekspor.
Jika target ekspor ini terealisasi, lanjutnya, kelor akan menjadi komodias kedua yang diekspor langsung dari provinsi berbasiskan kepulauan itu.
Sebelumnya, pada Selasa (28/5), NTT melakukan ekspor perdana rumput laut langsung ke Argentina dalam bentuk chip sebanyak 25 ton yang dilakukan PT Rote Karaginan Nusantara.
Baca juga: Artikel - NTT meraup manfaat daun kelor
Baca juga: Jepang berminat terhadap produk kelor BUMDes Fukeu
Tahun ini NTT mulai ekspor kelor ke Jepang
Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan pemerintahannya mulai tahun ini akan mengekspor langsung daun kelor ke negeri Sakura Jepang.