Pengiriman penari ke Oslo memotivasi pembangunan di Sabu Raijua

id Bupati Sabu Raijua

Pengiriman penari ke Oslo memotivasi pembangunan di Sabu Raijua

Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke (kanan) didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Wayan Darmawa, saat memberikan keterangan kepada pers di Kupang, Selasa (25/6), terkait pengiriman 14 orang penari muda dari kabupaten itu ke Festival Wonderful Indonesia di Oslo, Nowergia, pada 29 - 30 Juni 2019. (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

Pengiriman 14 penari muda dari Kabupaten Sabu Raijua dalam Festival Wonderful Indonesia di Oslo, Norwegia, diharapkan dapat meningkatkan motivasi pembangunan di salah satu daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.
Kupang (ANTARA) - Pengiriman 14 penari muda dari Kabupaten Sabu Raijua dalam Festival Wonderful Indonesia di Oslo, Ibu Kota Norwegia, diharapkan dapat meningkatkan motivasi pembangunan di salah satu daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur itu, kata Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke.

"Saya kira ini (pengiriman penari, red.) ke Oslo ini bukan hanya untuk bidang pariwisata tapi ini bagian yang memberikan motivasi kepada kita untuk membangun Sabu Raijua di segala bidang," katanya di sela pelepasan para penari yang dipusatkan di Rumah Jabaran Gubernur NTT di Kupang, Selasa (25/6).

Sebanyak 14 penari dari kalangan anak muda atau pelajar berasal dari Kabupaten Sabu Raijua, mewakili Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Festival Wonderful Indonesia yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Oslo, Ibu Kota Norwegia pada 29-30 Juni mendatang.

Para peserta akan menampilkan atraksi kesenian berupa tarian tradisional, di antaranya Padoa, Ledo Hawu, Hab'ba Ko'o Rai, dan Pedogo Aru.

Nikodemus yang juga akan mendampingi para penari ke Norwegia itu, berharap anak-anak muda yang dikirim dalam kegiatan itu juga bisa mempelajari banyak hal terkait dengan pembangunan di negara tersebut.

"Kita harapkan selain pariwisata tapi berbagai bidang pembangunan lain sehingga selanjutnya mereka bisa termotivasi untuk menerapkan di daerah. Mereka tidak hanya menampilkan produk budaya, tapi hal-hal lain harus bisa didapat dari sana," kata dia.

Ia optimistis bahwa para penari bisa tampil dengan baik setelah selama ini menjalani pelatihan dan bimbingan dari pemerintah kabupaten hingga pemerintah provinsi.

Nikodemus mengapresiasi dukungan pemerintah provinsi setempat yang memberikan perhatian untuk menonjolkan kekayaan pariwisata dan budaya Kabupaten Sabu Raijua ke tingkat internasional.

Baca juga: 6.000 Penari Likurai Meriahkan Peringatan Sumpah Pemuda
Baca juga: 14 penari muda dari Sabu Raijua ke arena Wonderful Indonesia di Norwegia